Rabu, 24 November 2010

PROFIL PEMAIN ATAU ATLET YANG IDEAL

oleh :Bernaditya Listiono

Prestasi tertinggi dalam suatu cabang olahraga, membutuhkan prasyaratan berupa karaktristik yang sesuai dengan tuntutan cabang olahraga yang bersangkutan. Setiap cabang olahraga memiliki sifat yang spesifik, dan karena itu pula pembinaan olahraga merupakan bantuan secara sengaja dan sistematik untuk memenuhi tuntutan tersebut agar dapat dicapai prestasi yang lebih tinggi.
Atlet yang ideal adalah atlet yang mempunyai bakat sejak kecil. Dengan mempunyai bakat dari kecil anak akan lebih mudah dibentuk dan menguasai salah satu cabang olahraga karena tubuh anak masih mempunyai kelentukan yang lebih di bandingkan orang dewasa, selain itu anak masih mempunnyai waktu luang untuk mengulang cabang olahraga yang dtekuni. Untuk mendapatkan bakat tersebut maka dilakukan pembinaan olahraga usia dini. Atlet yang ideal merupakan atlet yang mempunyai bentuk tubuh yang sesuai cabang olahraga yang digeluti. Ada 3 tipe bentuk tubuh manusia, yaitu : tipe endomorph, yaitu tipe tubuh yang gemuk, tipe mesomorph, yaitu tipe tubuh besar dan kuat, dan tipe ectomorph, yaitu tipe tubuh yang kurus dan tinggi. Ketiga tipe Bentuk tubuh tersebut sangat berpengaruh terhadap prestasi didalam olahraga. Sebagai contoh, tipe endomorph tidak cocok untuk cabang olahraga sepak bola, tapi cocok untuk gulat. Untuk mengetahui bentuk-bentuk tubuh atlet tersebut dengan jalan pengukuran anthropometry.
Seorang atlet harus mempunnyai program latihan. Program latihan harus mencakup prinsip-prinsip latihan yaitu, frekuensi,intensitas, dan waktu. Frekuensi merupakan banyaknya latihan tiap minggu, 3-5 hari per minggu. Intensitas merupakan kesungguhan latihan yang benar-benar pelaksanaannya, dengan intensitas submaksimum sampai maksimum. Waktu adalah jumlah waktu yang dipergunakan untuk latihan. Harus ada rasa saling percaya antara atlet dan pelatih atau timnya. Hal ini hanya akan tercipta bila atlet percaya dan mengharapkan pelatihnya dapat melaksanakan tugas pelatihan, berdasarkan pengetahuan yang lebih mutakhir.Atlet percaya dan menyerahkan dirinya untuk dibina.
Atlet yang ideal harus mempunyai kondisi psikologi yang matang, seperti mental bertanding, sehingga apabila sudah masuk arena pertandingan tidak merasa melinder/down. Untuk meningkatkan mental seorang atlet harus melakukan uji coba atau pertandingan persahabatan denagn tim lain. Selain mental, atlet harus mempunyai motivasi dan kepercayaan diri atas kemampuan yang dimiliki. Untuk memotivasi dirinya sendiri atlet harus mampu berorientasi kedepan akan tujuan akhir yang akan diraih, seperti hadiah, uang, trofi, dan lain-lain. Jika mempunyai kepercayaan diri janagn terlalu melampaui batas/overconfidence yang akan membuat atlet merasa bisa dan malas berlatih.
Atlet yang ideal harus mampu menjaga performa dan kondisi fisik yang dimiliki, yaitu dengan cara menjaga kebiasaan hidup seperti : tidur cukup, diet optimal, menghindari obat perangsang termasuk alkohol, nikotin, kafein, kehidupan sexsual yang normal, kesehatan badan terpelihara secara rutin. Selain perform atlet harus mampu menjaga persahabatan dalam tim sehingga keharmonisan dalam tim selalu terjaga dan saling memberi semangat. Dan yang paling penting atlet yang ideal adalah mampu menjaga koordinasi yang baik antara tempat bekerja, sekolah, dan latihan sehingga dapat berjalan dengan baik, tidak saling menggangu.

Memberdayakan Olah Raga

Baru sebagian warga Jawa Barat yang menyadari olah raga sebagai sebuah
kebutuhan. Kesadaran ini belum merata di semua lapisan masyarakat. Penyebabnya
bukan ketidaktahuan akan manfaat olah raga namun lebih karena kebiasaan dan
gaya hidup serta perbedaan cara pandang tentang olah raga.

Pergeseran orientasi terhadap jenis dan nilai olah raga terjadi akibat
perubahan dalam gaya hidup. Pertama, gaya hidup yang berorientasi mengejar
kesenangan dan kenyamanan fisik berpengaruh nyata terhadap perubahan kultur
gerak. Banyak karyawan atau pekerja kantoran menghindari naik turun tangga.
Mereka lebih suka menggunakan lift. Pada masa usia dini, "kenyamanan" pun
secara tidak sadar ditanamkan. Alih-alih harus berjalan kaki, anak-anak
berangkat ke sekolah dengan menggunakan kendaraan antar jemput.

Kedua, pergeseran gaya hidup pun memengaruhi masyarakat dalam memandang olah
raga. Berolah raga kini tidak selalu dikaitkan dengan kompetisi dan prestasi,
tetapi juga karena tujuan lain, terutama sebagai gaya hidup. Itulah sebabnya,
klub-klub senam kebugaran, pengobatan, dan kemolekan tubuh marak di mana-mana
dan lebih populer dibandingkan senam ritmik dan cabang prestatif lainnya.

Ketiga, pilihan jenis dan tujuan olah raga pun bergeser. Orientasi olah raga
yang langsung atau tidak langsung bersifat ekonomi tumbuh semakin tajam.

Orientasi ekonomi langsung, terlihat pada "perkawinan" antara olah raga dengan
ekonomi. Olah raga pun kini memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Bahkan dalam dua dekade terakhir, ekonomi olah raga tumbuh dengan eskalasi
makin besar. Kontribusi olah raga bagi pertumbuhan ekonomi tampak dalam
pengembangan industri olah raga.

Di negara maju olah raga sudah terindustrialisasi secara masif. Perubahan
struktur ini juga diikuti dengan penanaman nilai-nilai profesionalisme secara
ketat. Semakin besar nilai, kontrak, misalnya, semakin berat beban
profesionalisme sang atlet.

Ternyata, industrialisasi olah raga pun mengalami globalisasi. Seperti juga di
bidang lain di luar olah raga, globalisasi industri olah raga pun membuat
bangsa kita tergagap. Kita tidak siap bersaing dan hanya menerima luberan
pengaruh kultur olah raga pada skala global.

Nilai profesionalisme pun mulai ditanamkan di kalangan atlet nasional, meski
tidak utuh seperti yang berlaku pada masyarakat yang industri olah raganya
sudah maju. Namun gejala umum berlaku dalam dunia olah raga kita adalah bahwa
ternyata perubahan stuktur (seperti aturan transfer) tidak selalu diikuti
kultur profesional. Itulah sebabnya, tawuran kerap terjadi pada ajang yang
mengusung bendera profesionalisme.

Pengaruh olah raga terhadap ekonomi juga bisa bersifat tidak langsung. Olah
raga telah mengurangi beban pengeluaran masyarakat dalam aspek kesehatan.
Derajat kebugaran jasmani dan kesehatan yang baik akan menurunkan biaya
perawatan kesehatan, dan malah meningkatkan produktivitas kerja.

Dalam konteks pembangunan Jawa Barat, pembinaan olah raga diharapkan memberikan
daya ungkit (leverage) bagi pencapaian target pembangunan masyarakat. Meski
tidak langsung, daya ungkit olah raga bagi pencapaian Akselerasi Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat Guna Mendukung Pencapaian Visi Jawa Barat 2010
diyakini akan signifikan.

Pencapaian visi dan misi pemerintah daerah membutuhkan dukungan semua pihak.
Pada sisi ini, derajat kesehatan aparatur dan masyarakat yang baik secara tidak
langsung akan berdampak terhadap peningkatan kinerja dan kualitas penyelesaian
tugas.

Bagaimanapun peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia Jawa
Barat, pengembangan struktur perekonomian regional yang tangguh, dan pemantapan
kinerja pemerintah daerah membutuhkan dukungan aparatur yang sehat. Demikian
pula dengan peningkatan implementasi pembangunan berkelanjutan dan peningkatan
kualitas kehidupan sosial yang berlandaskan agama dan budaya daerah membutuhkan
dukungan masyarakat yang sehat secara fisik dan mental.

Pemberdayaan masyarakat

Olah raga telah lama menjadi instrumen pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
Peran ini bukan hanya diperlihatkan dalam ajang Pekan Olah Raga Nasional (PON)
I yang terkesan heroik, tetapi juga diperlihatkan dalam berbagai even olah raga
yang digelar sebelumnya.

Kini, lingkungan strategis olah raga telah berubah. Tantangan yang dihadapi
bangsa-bangsa bukan melepaskan diri dari belenggu kolonialisme, tetapi memacu
persaingan dan mengejar kesetaraan dalam hubungan antarbangsa. Dalam lingkup
global, terjadi peningkatan kesadaran akan saling ketergantungan antarbangsa
melalui difusi kultur olah raga. Dalam konteks ini, permasalahan sistem
keolahragaan nasional tidak terlepas dari tekanan politik, ekonomi, dan budaya
global.

Sementara dalam skala nasional, perubahan paradigma pembangunan nasional ke
arah desentralisasi diikuti pula perubahan dalam kebijakan pembinaan olah raga
yang searah dengan demokratisasi dalam segala bidang. Pembinaan olah raga akan
lebih banyak melibatkan partisipasi dan prakarsa masyarakat. Perubahan ini
semestinya diikuti oleh pemberdayaan masyarakat di bidang olah raga.

Selaras dengan semangat zaman, derajat partisipasi masyarakat dalam pembangunan
olah raga akan menentukan postur dan kemajuan pembangunan olah raga suatu
daerah. Masyarakat bukan hanya perlu didorong dalam menjadikan olah raga
sebagai kebutuhan, tetapi juga mengambil peran dalam memajukan olah raga
daerah.

Pembangunan olah raga yang bertumpu pada peran serta masyarakat dulu telah
dicoba dalam kemasan gerakan memasyarakatkan olah raga dan mengolah ragakan
masyarakat. Gerakan ini memerlukan revitalisasi sehingga menjadi focal concern
baru. Hal ini bukan tidak mungkin, karena tekanan hidup menuntut masyarakat
mengubah pola hidup. Pilihan pola hidup sehat dapat menjadi solusi di saat
krisis. Tentu saja kebijakan ini memerlukan instrumen pendukungnya.

Pembangunan sarana prasarana olah raga selain harus memperhatikan sebaran
demografis juga tidak melupakan kebutuhan penyediaan pelayanan olah raga bagi
anggota masyarakat yang memiliki keterbatasan khusus.

Pengembangan pelayanan olah raga untuk untuk kelompok khusus, terutama untuk
orang cacat masih membutuhkan peningkatan dalam berbagai aspek. Untuk pembinaan
kelompok khusus ini, kita masih kekurangan tenaga pembina yang kompeten maupun
sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan pembinaan.

Sedangkan dalam hal pembinaan olah raga prestasi perlu didukung peningkatan
sarana prasaran olah raga dan sumberdaya manusia yang kompeten. Pembinaan olah
raga prestasi diletakkan di atas landasan pendidikan jasmani dalam berbagai
jenis dan jenjang pendidikan. Pembinaan dilakukan dengan memperhatikan beberapa
kecenderungan berikut.

Pertama, introduksi dan penerapan teknologi olah raga untuk mendorong efisiensi
pembinaan olah raga prestasi. Sayangnya industri olah raga dalam negeri baru
sebatas memperoleh hak paten untuk memproduksi peralatan olah raga. Hal ini
menunjukkan betapa tertinggalnya riset dan pengembangan dalam bidang keolah
ragaan, baik di perguruan tinggi maupun di lembaga riset swasta dan milik
pemerintah.

Prioritas riset dan pengembangan bisa diletakkan dalam upaya reservasi jenis
olah raga tradisional yang menjadi bagian dari pranata sosial budaya masyarakat
namun mulai ditinggalkan pendukungnya. Selain itu, riset dan pengembangan pun
perlu diarahkan pada penyediaan peralatan dan perlengakapan olaharaga sehingga
tidak sepenuhnya bergantung kepada produk luar negeri yang mahal.

Pemajuan aspek-aspek di atas membutuhkan keterlibatan semua pihak. Tidak hanya
keterlibatan jajaran pemerintahan daerah, tetapi juga keterlibatan dan prakarsa
para pengusaha, tokoh masyarakat, dan elemen lain.

Sudah saatnya prestasi olah raga Jawa Barat beranjak pada level yang lebih
bergengsi. Hal ini bukan perkara yang absurd, mengingat potensi yang dimiliki
masyarakat Jawa Barat lebih dari memadai. Bukan hanya potensi atlet, tetapi
juga potensi dalam pembinaan. Karena itu, kata kunci pemajuan olah raga di Jawa
Barat adalah membangun sinergi, paheuyeuk-heuyeuk leungeun dalam menjadikan
olah raga sebagai budaya masyarakat dan pembinaan olah raga prestasi di Jawa
Barat.***



http://www.freelists.org/archives/ppi/09-2006/msg00118.html

Olahraga dan Penyakit pada Wanita (Osteoporosis & Menopause)

I.Wanita muda sasaran osteoporosis
Scientific medicastore
Sekitar 80% persen penderita osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Wanita ini bisa mengalami kerapuhan tulang karena mereka memiliki tingkat estrogen yang lebih rendah, suatu hormon yang membantu menyimpan kalsium. Dan masalah diperparah dengan diet yang tidak cukup nutrisi terutama kalsium
Siapa sajakan wanita muda yang cenderung menjadi sasaran osteoporosis, dapat kita lihat sebagai berikut:
1.Keturunan Penderita
Jika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah. Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti punya struktur genetik tulang yang sama. Jadi jagalah tulang anda mulai dari sekarang agar tidak diwarisi penyakit itu.
2.Kurus dan Mungil
Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung ringan, padahal tulang akan giat membentuk sel asal ditekan oleh bobot yang berat. Karena posisi tulang menyangga bobot maka tulang akan terangsang untuk membentuk massa pada area tersebut. Terutama pada derah pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh ringan maka massa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.
3.Malas Olahraga
Wanita yang malas bergerak atau olahraga akan terhambat proses osteoblasnya. Selain itu kepadatan massa tulang akan berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa.

4.Pola Makan dan Minum yang Buruk
Jangan terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan minuman bersoda, karena keduanya mengandung fosfor yang meangsang pembentukan horman parathyroid, penyebab pelepasan kalsium dari dalam darah.
Minuman berkafein dan beralkohol juga dapat menimbulkan tulang keropos, rapuh dan rusak. Hal ini dipertegas oleh Dr.Robert Heany dan Dr. karen Rafferty dari creighton University Osteoporosis Research Centre di Nebraska yang menemukan hubungan antara minuman berkafein dengan keroposnya tulang. Hasilnya adalah bahwa air seni peminum kafein lebih banyak mengandung kalsium, dan kalsium itu berasal dari proses pembentukan tulang. Selain itu kafein dan alkohol bersifat toksin yang menghambat proses pembentukan massa tulang (osteoblas).
5.Mengkonsumsi Obat Kortikosteroid
Obat ini sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit asma dan alergi. Jika sering dionsumsi dalam jumlah tinggi akan mengurangi massa tulang. Sebab, kortikosteroid menghambat proses osteoblas. Konsultasikan ke dokter sebelum anda minum obat jenis ini agar dosisnya tepat dan tidak merugikan tulang.
6.Kurang Kalsium
Jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang.
Cara Mencegah Osteoporosis
Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan kemungkinan terkena osteoporosis, gangguan yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan rapuh. Cara paling tepat mengatasinya adalah memaksimalkan kepadatan tulang saat masih muda.
Umumnya, orang mulai mengalami kerapuhan dan kelemahan tulang pada umur 30 sampai 35. Idealnya, pencegahan osteoporosis sebaiknya dimulai sejak anak-anak. Tetapi tidak masalah berapapun usia Anda kini, Anda masih dapat membuat pilihan makanan dan gaya hidup berbeda untuk menjaga tulang tetap kuat.
* Orang dewasa perlu makan makanan yang kaya kalsium (1000-1200 mg per hari) untuk mencegah osteoporosis. The National Institutes of Health menganjurkan bahkan lebih banyak kalsium sampai 1.500 mg per hari untuk Anda yang berumur diatas 65 tahun. Makanan yang kaya kalsium adalah susu, yogurt, keju, ikan salmon, dan brokoli. Satu gelas susu mengandung sekitar 300 mg kalsium.
* Kalau anda beresiko terkena osteoporosis, dokter akan memberikan tablet kalsium. Namun kalsium bisa berbahaya pada kondisi tertentu. Karena itu, tanyakan kepada dokter sebelum minum suplemen kalsium dosis tinggi. Suplemen kalsium dianjurkan bagi mereka yang tidak kuat dengan laktosa dan bagi mereka yang tidak rutin mengkonsumsi tiga atau lebih makanan yang mengandung kalsium sehari-hari
* Yang dibutuhkan untuk membantu menyimpan kalsium dalam tulang. kebutuhan ini dapat tercukupi dari minum susu. Vitamin D yang murah dan gratis adalah sinar matahari, karena tubuh membuat vitamin D ketika sinar ultra violet menyentuh kulit.
* Rajin berjalan kaki, berdansa, senam atau jogging


II.Jarang Terjadi Serangan Jantung Pada Wanita Saat Olahraga
CHICAGO--MIOL :
Serangan jantung yang berakibat kematian yang disebabkan oleh kelelahan melakukan kegiatan olahraga pada kaum wanita jarang terjadi.
Kegiatan olah fisik yang baik itu dianjurkan dilakukan dalam porsi yang cukup dan dalam waktu yang teratur dan berkala, baik bagi pria maupun wanita, demikian dikatakan para ilmuwan Kamis.
Para ilmuwan tersebut menemukan dalam hasil penelitian mereka dari sebanyak 288 kematian akibat gagal jantung seketika yang diamati di antara 85 ribu wanita usia paruh baya yang bekerja sebagai perawat sejak 1980-an (saat penelitian tersebut dimulai) hingga kini, hanya terjadi sembilan kasus kematian pada saat para korban kelelahan dan hanya tiga dari kesembilan kematian tersebut terjadi saat mereka sedang melakukan kegiatan olahraga.
"Risiko akan terjadi serangan jantung yang menyebabkan kematian pada saat terjadinya kondisi kelelahan mulai dari kelelahan yang sedang hingga kelelahan yang amat sangat di kalangan para perawat wanita tersebut, tercatat sangat kecil jumlahnya bahkan lebih rendah dari kelompok pria," demikan hasil studi pengamatan Christine Albert dari Rumah sakit Wanita Brigham, di Boston, AS.
Kematian akibat serangan jantung yang fatal terjadi di kalangan perawat wanita yang menghabiskan waktu hanya satu per 36,5 jam untuk berolahraga, sementara pada kelompok pria dengan usia yang sama terjadi 19 kali lebih banyak yang mengalami kematian akibat gagal jantung pada saat melakukan kegiatan berolahraga. Angka tersebut diperoleh dari penelitian terhadap dokter pria, demikian hasil laporan penelitian terkini itu yang dipublikasikan dalam jurnal persatuan dokter Amerika AMA.
Kematian pada saat melakukan kegiatan olahraga jarang terjadi baik pada wanita maupun pria. Namun peneliti tak dapat menjelaskan mengapa terdapat perbedaan angka dalam hal terkena serangan jantung pada saat kelelahan yang cukup besar itu di antara kelompok wanita dan pria.
Mereka yang seharusnya paling cemas adalah orang yang tidak melakukan melakukan kegiatan olahraga sama sekali, karena olahraga yang dilakukan secara teratur adalah yang cara terbaik untuk mengalahkan penyakit jantung, kata Albert menambahkan dalam laporan ilmiahnya.
Hanya wanita yang melakukan kegiatan olahraga kurang dari dua jam selama sepekan yang berisiko terkena serangan jantung yang berakibat fatal saat melakukan olah fisik.
Wanita yang melakukan olahraga sedikitnya empat jam dalam sepekan misalnya melakukan olahraga jalan kaki setengah jam setiap hari maka ancaman terkena serangan jantung pada mereka turun hingga 60 persen tanpa memperhitungkan faktor bobot tubuh.
Sepertiga dari wanita yang dijadikan objek penelitian tidak melakukan kegiatan olahraga sama sekali, sedangkan hanya 15 persen di antara jumlah keseluruhan yang melakukan olahraga selama empat jam atau lebih, selama sepekan.
Kelebihan berat badan umumnya disertai penyempitan arteri, tingkat cholesterol yang tinggi dalam darah dan faktor-faktor lainnya yang dapat menjadikan orang tersebut berisiko tinggi terkena serangan jantung, namun bagi wanita yang kurus tapi tidak fit mereka tetap memiliki risiko yang sama tingginya, demikian hasil penelitian lainnya yang mengamati 27 ribu wanita.
"Hal ini berarti kaum wanita dengan variasi berat badan yang berbeda dapat memperbaiki kondisi kesehatannya dari ancaman serangan jantung yang berakibat fatal dengan cara melakukan kegiatan berolahraga dan wanita yang secara fisik aktif dapat menurunkan risiko terancam serangan jantung berakibat fatal dengan mencapai dan mempertahankan berat tubuh ukuran standar normal mereka," kata rekan Albert dalam penelitian yang sama, Samia Mora.

III.Olahraga Dan Diet Bisa Membantu Mencegah Osteoporosis
Apakah anda berisiko terkena osteoporosis? Jika anda seorang wanita, maka jawabannya adalah, ya." Demikian tulis Miriam Nelson, seorang peneliti olahraga di Tufts University dalam bukunya yang baru berjudul, ‘Strong Women, Strong Bones’. "Penyakit ini akan berkembang pada sekitar satu dari 3 wanita, demikian pula pada sekitar satu diantara 5 pria," katanya.
Pada para wanita, osteoporosis bertambah buruk setelah menopause, ketika produksi hormon estrogen menurun drastis. Fungsi hormon estrogen diantaranya adalah memelihara kepadatan tulang. Tapi kondisi ini bisa berkembang pada wanita jauh lebih dini, kata Nelson. Dalam melakukan penelitian bagi bukunya, dia terkejut akan banyaknya wanita yang terkena osteoporosis pada usia 20-an, 30-an, dan 40-an.
Faktor-faktor tertentu bisa meningkatkan risiko osteoporosis, misalnya memiliki tubuh yang tinggi dan ramping, terdapat riwayat penyakit ini dalam keluarga, dan menggunakan obat steroid untuk arthritis (radang sendi) dan asma. Penggunaan alkohol dan merokok juga bisa menaikkan risiko.
Tapi para wanita bisa mengurangi risiko dengan makan dan berolahraga dengan teratur. Diet yang baik meliputi kalsium yang cukup, untuk membangun tulang. Dan olahraga yang baik termasuk latihan berat. Olahraga merangsang tubuh untuk membangun tulang yang lebih kuat, dan latihan berat merupakan bagian yang penting dari program tersebut, demikian menurut Nelson.
"Yang saya anjurkan adalah berolahraga selama 2 sampai 3 hari seminggu," kata Nelson. "Itu sangat penting untuk tulang. Dan ini bahkan bermanfaat bagi wanita yang lemah, tapi mereka sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memulai, katanya. Bagi mereka yang bisa melakukannya, melompat adalah bentuk latihan tulang yang sangat baik, kata Nelson. Contohnya bola basket, memberi tekanan pada tulang, jadi menyebabkan perbaikan, katanya.
Bentuk olah raga lain bisa membantu dengan mengurangi risiko jatuh, yang menyebabkan tulang retak atau patah pada orang yang tulangnya rapuh. Latihan ini termasuk keseimbangan, peregangan, dan aktivitas aerobik.
Akan tetapi, kebalikannya, diet dan olahraga yang terlalu ketat bisa menyebabkan kehilangan tulang, bahkan pada wanita muda, kata Barbara Drinkwater, ahli fisiologi latihan dari Pacific Medical Center, Seattle.
Beberapa atlet, dan para wanita yang mengalami penyakit seperti anoreksia (hilangnya nafsu makan), makan hanya sedikit dan membakar banyak kalori, mereka pada hakekatnya menghentikan produksi estrogen mereka, kata Drinkwater. "Secara hormon mereka termasuk paska menopause, walaupun usia mereka belum 20-an, katanya lagi. Jika mereka tidak mengalami haid selama satu tahun atau lebih, mereka harus sadar mereka berisiko pada penyakit ini, katanya.
Karena kehilangan tulang adalah kondisi yang terjadi perlahan-lahan, para remaja ini tidak sadar mereka telah kehilangan kepadatan tulang sampai tulang tersebut patah atau retak, kata Drinkwater.
Bagaimanapun juga, masa muda adalah cara termudah untuk membentuk tulang yang kuat, serta diet dan olahraga yang baik adalah program terbaik untuk melakukannya, kata Drinkwater. Mereka yang memaksimalkan kapasitas tulang pada masa remaja, membentuk suatu sumber kekuatan tulang yang bisa berlanjut pada usia tua, demikian menurutnya.

IV.Olah Raga Baik Untuk Masalah Menopause
Dr. Lila Nachtigall yang merupakan jurubicara dari `the North American Menopause Society` menyarankan agar para wanita melakukan olah raga untuk menghadapi gejala menopause. Olah raga bisa berupa jalan kaki, aerobik atau melakukan latihan dipusat kebugaran.
Menopause merupakan fenomena yang terjadi pada wanita saat mereka memasuki rentang usia 45 hingga 55 tahun. Fenomena ditandai dengan berhentinya sikluas bulanan `menstruasi' dan sejumlah gejala seperti sakit kepala, pendarahan dan sejumlah masalah lainya bisa muncul. 
Selain itu masalah depresi dan terhambatnya fungsi sex juga menjadi salah satu gejala yang tampak pada menopause.
Olah raga yang teratur diyakini bisa mengurangi resiko seperti pendarahan dan bahkan mengurangi resiko lainya sebagai dampak dari gejala menopause.
Dr. Lila Nachtigall juga mengkritisi sejumlah wanita yang tengah menghadapi gejala menopause yang enggan melakukan olah raga demi mengurangi gejala menopause.
Dr Lila melihat bahwa turunya tingkat hormon estrogen pada wanita yang mengalami gejala menopause juga akan memberikan resiko terjadinya kenaikan berat badan pada para awnita itu.
'Olah raga akan membuat para wanita akan merasa lebih baik secara fisik,' tandas Dr Lila.
Data dari `the American College of Sports Medicine` menunjukan olah raga yang berat akan membuat turunya sakit kepala dan penyakit aliran darah sampai 50 persen.
Riset yang dilakukan oleh `the Journal of Advanced Nursing` juga menunjukan bahwa kebugaran seorang wanita akan mampu meningkatkan kualitas sang wanita menghadapi menopause

V.OSTEOPOROSIS
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang
Penyebab
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki resiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.
Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
Gejala
Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala.
Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.
Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan
Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi.
Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.
Alendronat berfungsi:
Mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause
Meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul
mengurangi angka kejadian patah tulang.
Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu.
Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung.
Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang bisa mengalami kelainan dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan.
Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi. Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik.
Pencegahan
Pencegahan osteoporosi meliputi:
Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup
Melakukan olah raga dengan beban
Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).
Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Sebaiknya semua wanita minum tablet kalsium setiap hari, dosis harian yang dianjurkan adalah 1,5 gram kalsium.
Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang.
Estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun setelah menopause; tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi resiko patah tulang. Raloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim. Untuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih hormone

VI.Menopause
Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saaat menstruasi tertentu benar-benar merpakan menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan. Kondisi ini juga ditemukan di beberapa spesies lain yang mengalami siklus seperti itu, seperti misalnya monyet rhesus dan sejumlah cetacean
Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi waktu-waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia empat puluh, beberapa perubahan hormon yang dikaitkan degan pra-menopause mulai terjadi. Penelitian telah membuktikan, misalnya, bahwa pada usia empat puluh banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia empat puluh empat banyak yang menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih sebentar waktunya dibanding biasanya, atau malah lebih banyak dan/atau lebih lama.
Sekitar 80% wanita mulai melompat-lompat menstruasinya. Kenyataannya, hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebh dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara dua hingga delapan tahun.
Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba-tiba akibat operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat dianggap sebagai akhir dari suatu proses yang awalnya dimulai ketika seorang perempuan pertama kali mengalami menstruasi. Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan lima atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan sering tidak disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir usia belasan atau awal dua puluhan, lamanya siklus menjadi lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur puncak, yang berlangsung selama kira-kira dua puluh tahun.
Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi. Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua wanita mengalami siklus tidak teratur


DAFTAR PUSTAKA

Depkes. (2006).”Jarang terjadi serangan jantung pada wanita saat berolahraga.” http://www.depkes.go.id/en/index_en.html/wanita&jantung.
Dr. Lila Machtidall. (2005). ”Olahraga Baik untuk masalah Menopause.” http://www.JakNews.com/situs .kesrepro.info/menopause.htm.
Nurcahyo. (2007). ”Wanita Muda Sasaran Osteoporosis.” http://www.Indonesiaindonesia.com/f/13794/wanita-muda-sasaran-osteoporosis/?nojs.
Saturnet. (2002). ”Olahraga dan diet bisa membantu mencegah Osteoporosis.” http://www.bagimuwanita.tripod.com/health.html/htm.
Wikipedia. (perubahan terakhir 2008). ”Menopause.” http://www.wikipedia.org/wiki/ menopause.
---------Walker ML (1995). "Menopause in female rhesus monkeys". Am J Primatol 35: 59-71.
---------McAuliffe K, Whitehead H (2005). "Eusociality, menopause and information in matrilineal whales". Trends Ecol Evolution 20: 650.
Wikipedia. (perubahan terakhir 2008). ”Osteoporosis.” http://www.wikipedia.org/wiki/ osteoporosis.

Lomba Sekolah Sehat Tumbuhkan Manusia Sehat

Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) menerima wakil dari 24 sekolah calon pemenang Lomba Sekolah Sehat tahun 2006. Lomba Sekolah Sehat (LSS) dilaksanakan sejak tahun 1991. Guna memberikan dorongan dan motivasi untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) oleh instansi terkait di berbagai tingkatan administrasi.
Pesertanya adalah seluruh sekolah dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) Radhatul Alfat (RA), Sekolah Dasar (SD) Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)I Madrasah Tsanawiyah (MT) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah (MA). Diharapkan lomba ini dapat mendorong Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP UKS) tingkat propinsi, kabupaten/kota, kecamaton don desa untuk meningkotkan mutu pelayanan UKS di seluruh sekolah di wilayah kerja mosing-masing.
UKS sendiri, adalah strategi penting untuk meningkatkan kesehatan anak usia prasekolah (TK) dan sekolah. Sekolah adalah kelompok masyarakat yang terorganisir dimana informasi dapat Iebih mudah disebarkan. Sesuai usia murid di trap tingkatan pendidikan, dapat ditanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Upaya UKS dilakukan lewat Tri Program UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat.
Kenapa sekolah memerlukan UKS? Pendidikan dan kesehatan merupakan dua sisi mata uang. Keduanya, tak terpisahkan, merupakan bagian dari indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau yang secara internasional disebut Human Development Index (HDI). Indikator ini memperlihatkan sebaik apa mutu sumber daya manusia di suatu negara. Bahkan, secara hukum kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan kesehatan adalah hak anak, dan wajib dipenuhi oleh masyarakat dan negara.
Jumlah peserta didik yang mencapai 60 juta arcing rnenjadikan sekolah sebagai kekuatan kunci untuk memenuhi hak dan kebutuhan generasi muda Indonesia. UKS memiliki daya ungkit yang tinggi untuk rnenumbuhkan kesadaran hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik. UKS dapat pula dimanfaatkan untuk menjadi perpanjangan tangan bagi program-program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), gizi, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL), pengobatan, promosi kesehatan, don berbagai upaya kesehatan lain.
Pelaksanaan UKS bertitik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Dukungan upaya kuratif dan rehabilitatif tentu diberikan oleh tenaga kesehatan yang terlibat dalam UKS. UKS dapat didukung atau dibina oleh Puskesmas. Untuk mendukung Puskesmas, Departemen Kesehatan telah mengembangkan konsep Pelayanan Kesehatan Perduli Remaja (PKPR) yang proaktif mendorong ketertibatan dan kemondirian remaja dalort; memelihara dan meningkatkan status kesehatannya. PKPR telah dilaksanakan sedikitnya di 20 propinsi dan akan terus dikembangkan secara bertahap hingga mencakup seluruh Indonesia.
Agar berhasil, pelaksanaan UKS juga harus memperhatikan perkembangon fisik dan psikologis murid sesuai usia dan tingkat pendidikan. Setiap tingkatan pendidikan memiliki kemampuan penyerapan, jenis masalah kesehatan, don jenis perilaku yang harus dibentuk. Untuk anak usia TK/RA dan SD/MI, PHBS dimulai dengan membentuk kebiasaan menggosok gigi dengan benar, mencuci tangan, serta membersihkan kuku dan rambut. Pada tingkat SMP/MT dan SMA/MA murid remaja antara lain berisiko terhadap penyalahgunaan Napza, kehamilan yang tidak diingini, abortus yang tidak aman, penyakit menular seksual, stress, dan trauma, Murid usia remaja perlu dibina agar manjalankan hidup sehat lewat pendidikan ketrampilan kehidupan sehari-hari (life-skill education).
Usaha kesehatan di sekolah bukanlah ranah kerja Departemen Pendidikan Nasional atau Departemen Kesehotan saja, tetapi merupakan upaya terpadu lintas program dan lintas sektor. Diperlukan kerjasama berbagi' program aon sektor terkait untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk PHBS pada anak usia sekolah. Keberhasilannya dapat juga ditentukan oleh dukungan Departemen Pendidikan Nosional, Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri. LSM, swasta dan dunia usaha juga tentu saja dapat berperan sesuai bidang masing-masing.
Menteri Kesehatan atas nama pimpinan Departemen Kesehatan sangat berterirna kasih atas upaya mandiri tanpa kenal lelah untuk kepentingan bersama. Menteri Kesehatan percaya bahwa sekembalinya wakil sekolah-sekolah pemenang LSS ke daerah asal, mereka akan lebih giat membina dan mengembangkon UKS di daerah. "Saya menyampaikan ucapan selamat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh perwakilan para pemenang Lomba Sekolah Sehat baik dari tingkat TK/RA, SD/MI, SLTP/MT dan SMU/SMK/MA atas keberhasilan menjadi pemenang," begitu Menkes menutup sambutannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=2146.
http://www.kapanlagi.com.html.

Filsafat Penjas

oleh : Bernaditya L
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar belakang Penulisan
Filsafat adalah sebuah ilmu yang awal perkembangannya adalah berasal dari bangsa Yunani. Perkembangan awal filsafat itu sendiri adalah bermula dari pemikiran-pemikiran baru yang dimunculkan oleh berbagai filsuf pada masa itu. Dalam proses perkembangan filsafat sebagai sebuah ilmu akhirnya memunculkan begitu banyak aliran-aliran filsafat yang semuanya mempunyai filsuf masing-masing dengan setiap pendapat yang mereka miliki. Selain itu perkembangn filsafat jugalah yang akhirnya melahirkan berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti sekarang ini diantaranya ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial.
Filsafat olahraga adalah seperti filsafat pada umumnya, yang berusaha untuk memahami hakikat, mempersoalkan isu olahraga secara kritis, guna memperolah pengetahuan yang paling hakiki. Namun seperti halnya sebelum kita memasuki proses pembelajaran yang lebih lanjut mengenai filsafat olahraga itu kita terlebih dahulu harus mengetahui apa sebenarnya filsafat itu???
Berdasarkan sedikit pembahasan di atas maka saya mencoba untuk membuat sebuah paper sederhana dengan judul “ FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI dan OLAHRAGA”. Semoga tulisan ini akhirnya bisa mengantarkan saya pada pemahaman yang lebih dalam mengenai proses pembelajaran mata kuliah ini.
1.2Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai beriut;
Setelah mempelajari mata kuliah ini seira saya sedikit semakin paham mengenai hakekat dan pembelajaran dari mata kuliah ini.
Sekiranya saya sedikit mengetahui mengenai sajarah perkembangan filsafat dengan para filsufnya beserta berbagai pemikiran mereka.
Yang menjadi tujuan akhir penulisan paper ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang diajukan oleh dosen pengampuh mata kuliah ini.



BAB II
FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

2.1 Pengertian Filsafat
Berdasarkan asal kata “ filsafat “ berasal dari bahasa Yunani yakni Philos dan Sophia. Philos berarti cinta dan Sophia berarti kebijaksanaan. Jadi, Filsafat dapat diartikan sebagai Cinta akan Kebijaksanaan.
Selain pengertian filsafat ditinjau dari segi etimologis ada pula berbagai pengertian filsafat yang diberikan oleh berbagai filsuf yang salah satu di antaranya adalah;Bertrand Russell. Dia mengatakan bahwa filsafat adalah tanah tak bertuan antara Sains dan Teologi, yang terbuka terhadap serangan dari kedua pihak. Hal ini mengatakan bahwa filsafat bukan saja membahas mengenai sains tetapi mengenai teologi juga yang selanjutnya filsafat sangat terbuka terhadap kritikan yang diberikan oleh kedua cabang ilmu ini. Selain itu ada pula yang mengatakan bahwa filasafat adalah berpikir tentang berpikir. Hal ini bisa dikatakan bahwa ketika kita berpikir tentang suatu hal kita sudah bisa dikatakan sebagai suatu “filsuf “, karena kita sudah berpikir dan memikirkan apa yang sedang kita pikirkan. Pendapat ini akhirnya menjadi penguat mengenai apa yang dikatan oleh Granci bahwa setiap orang dalam arti tertentu adalah seorang filsuf.
Selain pendapat-pendapat di atas ada pula penulisan mengenai pengertian filsafat yang di tulis oleh Suparlan. Suparlan menjelaskan dengan lebih detail mengenai nilai-nilai yang terkandung di dalam filsafat itu sendiri. Selain itu dengan penjelasan Suparlan akhirnya saya menjadi yakin dengan pengetahuan saya mengenai filasat yang dijulukin sebagai ibu dari segala ilmu pengetahan. Karena filsafat telah berhasil melahirkan ilmu-ilmu baru yang telah berkembang hingga kini yakni ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial.
Jadi, dapat dikatakan bahwa filsafat adalah yang mendasar perkemnagan ilmu- ilmu yang ada termasuk perkembangan ilmu olahraga itu sendiri yang pembahasannya akan kita temui pada pembahasan-pembahsan berikutnya.



2.2 Sejarah Perkembangan Pemikiran Filsafat
Sejarah perkembangan pemikiran filsafat pada awalnya berkembang di Yunani. Hal yang memungkinkan perkembangan awal filsafat adalah Yunani yang berkembang menjadi pusat perdagangan. Selain itu pusat keberadaban merekalah yang juga memungkinkan perkembangan pemikiran filsafat.
Pada awal perkembanganya muncl seorang filsuf pertama yang dikatakan bijaksana yakni Thales. Dia berhasil meramalkan secara tepat gerhanamatahari yang terjadi pada tahun 585 SM.
Pada tahap perkembangan pemikiran filsafat ini muncul begitu banyak filsuf dengan berbagai pendapat mereka yang berbeda-beda. Berdasarkan pendapat mereka akhirnya kita bisa mengklasifikasikan mereka masuk ke dalam aliran filsafat yang mana. Dari situ pulalah akhirnya saya bisa menarik suatu kesimpulan bahwa setiap aliran yang ada dengan filsufnya masing-masing menempuh beberapa cara untuk mempertahankan setiap pendapat yang mereka miliki baik itu dengan cara menimbulkan pandangan baru mengenai suatu hal atau dengan cara mempertentangkan pandangan yang sudah ada dengan pandangan yang mereka munculkan. Dengan kata lain selain mereka memunculkan pandangn baru tetapi mereka juga berusaha menyanggah pandangan yang sudah ada yang dipandang tidak sesuai dengan apa yang menjadi pandangan mereka.
Pada awal perkembangan pemikiran ini muncul nama-nama besar seperti Aristoteles maupun Socrates. Mereka muncul dengan pendapat mereka masing-masing. Aristoteles muncul dengan pandangannya yang mengatakan bahwa dasar dari semua argumen adalah SILOGISME. Dari sini saya berpendapat bahwa ketika kita hendak menarik suatu kesimpulan tentang suatu hal hendaknya kita mengetahui dulu tentang premis yang berkaitan dangan hal tersebut. Selain itu, sumbangannya yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuan adalah ia orang pertama yang berhasil membagi dan mengklasifikasikan ilmu pengetahuan.
Selain Aristoteles ada pula Socrates. Dia berpendapat bahwa “hidup tanpa refleksi tidak pantas dijalani”. Hal ini bagi saya bisa dikatakan sebagai suatu yang sangat-sangat bagus karena bagi saya ketika kita hendak melakukan suatu hal atau pekerjaan yang menghendaki suatu keberhasilan, maka kita baru dikatakan berhasil apabila kita mendapatkan hasil yang memuaskan bagi kita dan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Beberapa pendapat di atas adalah merupakan awal perkembangan pemikiran ilmu filsafat. Masih ada begitu banyak pemikiran lain yang ada dalam lingkup perkembangan pemikiran filsafat ini.

2.3 Aliran-Aliran Pemikiran Modern
Pada fase ini perkembangan pemikiran ilmu filsafat bisa dikatakan sangat cepat. Hal ini terlihat dari munculnya begitu banyak filsuf dengan berbagai teori dan pendapat yang mereka munculkan. Selain itu pada masa ini kebebasan untuk memunculkan teori baru telah mereka miliki sepenuhnya. Mengapa demikian?? Karena pada fase sebelumnya yakni pada fase zaman kegelapan kebebesan untuk memunculkan teori baru itu dikekang dengan kekuasaan mutlak gereja. Segala teori yang hendak dimunculkan harus sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh gereja saat itu.
Ada begitu banyak filsuf yang muncul pada fase ini antara lain seperti Rene Descartes. Dia sangat terkenal dengan pendapatnya yang mengatakan bahwa “saya berpikir maka saya ada”. Di sini saya mencoba untuk memberikan pendapat sebagai berikut; bahwa ketika kita memikirkan tentang hidup dan masa depan kita maka kita secara tidak langsung telah menyatakan bahwa kita ada dalam dunia ini dan kita lagi dihadapkan pada suatu kehidupan yang realistis. Dan sebaliknya ketika kita tidak berpikir tentang hidup kita maka kita secara tidak langsung telah menyatakan bahwa kita tidak ada dalam dunia ini dan kita akan merasa hidup itu menjadi sesuatu yang biasa-biasa saja, atau dengan kata lain bisa dikatakan bahwa kita telah menyangkal akan hidup kita sendiri.
Selain itu ada pula filsuf lain yakni John Dewey. Dia mempunyai pandangan bahwa “ pikiran merupakan alat dalam memecahkan permasalahan”. Dari sini saya mencoba untuk memberikan pandangan bahwa ketika kita menghadapi suatu masalah kita akan bisa menemukan jalan keluar apabila kita menggunakan akal budi kita untuk berpikir mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut. Sebaliknya ketika kita menghadapi suatu masalah dan kita tidak berusaha untuk mencari jalan keluar dengan cara berpikir maka kita akan larut dan terjerumus dalam permasalahan tersebut dan tidak akan menemukan jalan keluarnya.
Selain kedua pendapat di atas saya memiliki satu pendapat yang kontra. Saya sedikit tidak sependapat dengan apa yang dikatakan oleh Francis Bacon bahwa ”pengetahuan adalah kekuasaan”. Menurut saya memang benar bahwa kita membutuhkan suatu pengetahuan, tetapi ketika pengetahuan menjadi penguasa maka yang terjadi adalah orang tidak akan saling menghiraukan satu sama lain karena mereka berpikir bahwa dengan pengetahuan mereka, mereka akan bisa berbuat apa saja terhadap orang lain sesuka hati mereka.
2.4 Manusia Dalam Kajian Filsafat
Pada bagian ini yang menjadi sorotan dalam pembahasan adalah manusia itu sendiri. Alasannya sangat sederhana adalah karena manusialah yang akan berfilsafat. Manusia yang menjadi subjek dalam proses pembelajaran filsafat itu sendiri. Manusia yang melaksanakan kegiatan berfilsafat. Oleh karena inilah pengkajian manusia dalam filsafat itu dipandang sangat penting. Agar supaya ketika manusia berfilsafat dia mampu untuk melaksanaannya dengan baik.
Pada kajian ini saya kembali lagi kepada pendapat Socartes yang ditulis oleh Aiter dan Billy yang mengatakan bahwa “hidup tanpa refleksi tidak pantas dijalani”. Di sini kepekaan kita sebagai manusia diuji sejauh mana kita menilai kembali apa yang telah kita lakukan. Kita akan bisa mengalami kemajuan ke depan apabila kita terus menerus melihat apa yang telah kita lakukan terlebih dahulu. Dalam hal ini kita mencoba untuk merefleksikan kembali apa yang telah kita lakukan apakah itu telah berhasil atau belum. Ketika kita mengetahui bahwa apa yang kita lakukan belum memuaskan atau belum mencapai keberhasilan maka kita akan semakin berusaha untuk mencapai apa yang kita inginkan yang menjadi patokan keberhasilan kita. Selanjutnya apabila dalam merefleksikan itu akhirnya kita telah menemukan apa yang kita inginkan atau yang menjadi patokan keberhasilan kita maka hendaknya itu tidak berhenti di situ saja tetapi kita akan terus berusaha mengembangkan apa yang telah kita capai hingga akhirnya menjadi sesuatu yang lebih dari apa yang kita harapkan. Menurut saya adalah sangat penting ketika kita melihat kembali apa yang kita lakukan sebagai tindakan untuk menilai sejauh mana keberhasilan kita. Apa yang lalu dan yang akan datang itu bisa menjadi motivator bagi kita untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, bagi saya melihat kembali kehidupan yang telah lalu dan menatap kehidupan yang akan datang itu menjadi sesuatu yang sangat penting karena dari situ dan untuk itulah seseorang berusaha untuk mengubah hidupnya sehingga menjadi lebih baik dan mencapai apa yang dia inginkan.

2.5 Relevansi Pemikiran Filsafat Dengan Pendidikan
Tak bisa kita elak bahwa pendidikan itu merupakan hal yang sangat penting dalam proses keberlangsungan hidup kita. Selain itu pendidikan juga merupakan suatu segi kehidupan manusia yang terus menerus dibicarakan di berbagai belahan dunia. Hal itu terjadi karena pendidikan merupakan tanggung jawab kita semua. Oleh karena itu masalah pendidikan adalah juga masalah kita bersama. Pembicaraan mengenai pendidikan tidak akan usai karena beberapa faktor yakni setiap orang menginginkan yang lebih baik,karena teori pendidikan itu selalu ketinggalan oleh kebutuhan masyarakat, dan karena pengaruh pandangan hidup.
Semua permasalahan yang dihadapi seperti di atas adalah cuman satu yang bisa mengatasi dan menjawabi yakni dengan pemikiran filsafat. Oleh karena itu, apabila kita melihat relevansi kedua ilmu ini adalah sangat baik dan sangat membantu. Filsafat merupakan sesuatu ilmu yang sangat penting dalam proses pembelajaran dalam hal ini proses pembelajaran di sekolah. Hal ini berangkat dari proses pendidikan yang selalu memasukan filsafat sebagi suatu ilmu tersendiri. Seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu bahwa filsafat itu dikatakan sebagai induk segala ilmu pengetahuan atau dalam istilah asing di sebut sebagai Mater Sciantiarum, atau dalam penjelasan lain mengatakan bahwa ilmu filsafat telah berhasil melahirkan berbagai ilmu pengetahuan yang kini telah berdri sendiri seperti ilmu pengetahuan alam atau natural sciences dan ilmu pengetahuan sosial atau social sciences, dalam hal ini filsafat itu di sebut sebagai Mater Studiorum. Berdasarkan penjelasan di atas maka saya berpendapat bahwa ketiga peran filsafat pendidikan yang ditinjau dari tiga lapangan filasafat yang dijelasankan dalam relevansi filsafat dan pendidikan itu sanagatlah penting baik itu bagi pendidik maupun peserta didik. Ketika seorang pendidik bisa memerankan peranan metafisika, epistemologi, dan aksiologi dengan baik maka akan mempermudah proses pendidikan yang berlangsung. Dalam melaksanakan proses pendidikan ketiga hal di atas adalah menjadi kunci dari keberhasilan proses belajar mengajar itu tersendiri.
Dari segi filsafat metafisika guru harus megetahui hakekat manusia agar dia bisa memperlakukan siswanya sesuai dengan hakekat tersebut. Dari segi filsafat epistemologi garu harus terlebih dahulu menguasai bahan yang akan dibarikan agar supaya dalam penyampaian kepada siswa menjadi lebih efektif. Sedangkan dari segi filsafat aksiologi guru harus berusaha untuk meyakinkan siswa mengenai kehidupan siswa di masa mendatang setelah ia lulus menempuh proses pendidikan tersebut dalam arti bahwa siswa tidak hanya memiliki kuantitas pendidikan saja tetapi lebih pada kualitas kehidupan yang lebih baik.

2.6 Ontologi : Identifikasi play, Games dan Olahraga
Telah dikatakan pada awal bahwa filsafat olahraga adalah seperti filsafat pada umumnya, yang berusaha untuk memahami hakikat, mempersoalkan isu olahraga secara kritis, guna memperoleh pengetahuan yang paling hakiki.
Apa yang dikatakan dalam materi pembelajran mengenai menelusuri makna olahraga adalah sangat baik. Di sana dikatakan bahwa dalam pengertian istilah olahraga terdapat tiga unsur pokok yang menurut saya sangat mantap yakni ; bermain, latihan fisik, dan kompetisi. Ketiga aspek ini akan selalu ada dalam kegiatan atau proses pembelajaran olahraga. Seperti dikatakan bahwa dalam melakukan permainan dalam proses pembelajaran olahraga tidak terdapat batasan tertentu mengenai proses berlangsungnya suatu permainan tetapi lebih pada jalannya permainan yang di mana melibatkan otot-otot baik itu otot besar maupun otot kecil yang dalam pembelajaran dasar penjas dikatakan bahwa itu merupakan aktiitas jasmani. Selain itu yang menjadi indikator dalam suatu proses permainan adalah ketika setiap peserta permainan merasa nyaman dan senang dengan permainan tersebut. Hal ini tentu sudah sedikit beraitan dengan aspek yang kedua yakni latihan fisik. Dengan bermain juga kita bisa melatih fisik kita meskipun hasil dari latihan melalui permainan tidak sebanding dengan proses latihan yang dilakukan dengan intensitas tertentu. Selanjutnya mengenai aspek ketiga yakni kompetisi, itu sudah jauh berbeda dengan kedua aspek sebelumnya meskipun sebenarnya ketiga aspek ini salng berhubungan. Pada aspek ini kita bisa melihat kepada suatu tingkatan yang lebih tinggi yakni tingkat kompetisi itu sendiri. Kalau di bermain kita asal merasa senang lain pada aspek ini. Aspek ini lebih menekankan soal kemahiran dan kompetensi yang bagus.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tak bisa kita elak bahwa pendidikan itu merupakan hal yang sangat penting dalam proses keberlangsungan hidup kita. Selain itu pendidikan juga merupakan suatu segi kehidupan manusia yang terus menerus dibicarakan di berbagai belahan dunia. Hal itu terjadi karena pendidikan merupakan tanggung jawab kita semua. Oleh karena itu masalah pendidikan adalah juga masalah kita bersama. Pembicaraan mengenai pendidikan tidak akan usai karena beberapa faktor yakni setiap orang menginginkan yang lebih baik,karena teori pendidikan itu selalu ketinggalan oleh kebutuhan masyarakat, dan karena pengaruh pandangan hidup.
Semua permasalahan yang dihadapi seperti di atas adalah cuman satu yang bisa mengatasi dan menjawabi yakni dengan pemikiran filsafat. Di sini kita bisa melihat hubungan relevansi antara filsafat dan pendidikan itu sendiri. Filsafat memegang peran penting dalam semua proses pendidikan termasuk proses pendidikan jasmani dan olahraga. Seperti telah dikatakan pada awal bahwa filsafat olahraga adalah seperti filsafat pada umumnya, yang berusaha untuk memahami hakikat, mempersoalkan isu olahraga secara kritis, guna memperoleh pengetahuan yang paling hakiki dari olahraga itu sendiri.

3.2 Usul Saran
Saya tahu bahwa paper sederhana ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu usul dan saran sangat saya butuhkan demi penyempurnaan tulisan-tulisan yang lain.









DAFTAR PUSTAKA

Aitar&Billy.FilsafatManusia.
http://calysetiawan.googlepages.com.
Anwar,M.H. 2008. Relasi Pemikiran Filsafat Dan Pendidikan,Handout matakuliah
Filsafat Penjas dan Olahraga.
Hazlitt, Henry. 2003. Dasar-Dasar Moralitas. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Lutan, Rusli. 2001. Olahraga dan Etika Fair Play.
Ditjora &Mendiknas: Jakarta.
Margono. 2007. Landasan Falsafah Pendidikan Jasmani. Dalam : Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani.
Osborne,Richard. 2008. Filsafat Untuk Pemula.
Kanisius: Yogyakarta.
Pramono, Made. 2003. Dasar-Dasar Filosofis Ilmu Keolahragaan. Jurnal Filsafat.
Salam, Burhanuddin. H. Drs. 1988. Logika Formal. Dalam : Filsafat Berpikir. Bina Aksara: Jakarta.
Setiawan, Caly. 2004. Krisis Identitas dan Legitimasi Dalam Pendidikan Jasmani.
Suhartono,Suparlan. 2007. Dasar-Dasar Filsafat.
Ar Ruzz Media: Yogyakarta.

Dampak psikologi dalam pembelajaran penjas

Kata psikologi yaitu suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang kompleks. Perilaku manusia ada yang disadari, namun ada pula yang tidak disadari, dan perilaku yang ditampilkan seseorang dapat bersumber dari luar ataupun dari dalam dirinya sendiri.
Penerapan ilmu psikologi diterapkan pula ke dalam bidang olahraga yang lalu dikenal sebagai psikologi olahraga. Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya hambatan dan factor-faktor yang ada dalam kepribadiannya. Dengan kata lain, tujuan umum dari psikologi olahraga adalah untuk membantu seseorang agar dapat menampilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya.
Meningkatnya stres dalam pertandingan dapat menyebabkan atlet bereaksi secara negatif, baik dalam hal fisik maupun psikis, sehingga kemampuan olahraganya menurun. Mereka dapat menjadi tegang. denyut nadi meningkat, berkeringat dingin, cemas akan hasil pertandingannya, dan mereka merasakan sulit berkonsentrasi. Keadaan ini seringkali menyebabkan para atlet tidak dapat menampilkan permainan terbaiknya. Para pelatih pun menaruh minat terhadap bidang psikologi olahraga, khususnya dalam pengendalian stres.
Psikologi olahraga juga diperlukan agar atlet berpikir mengenai. mengapa mereka berolahraga dan apa yang ingin mereka capai? Sekali tujuannya diketahui, latihan-latihan ketrampilan psikologis dapat menolong tercapainya tujuan tersebut.
Bagaimanakah Psikologi Olahraga Dapat Membantu Atlet Agar Memiliki Mental yang Tangguh? Mental yang tegar, sama halnya dengan teknik dan fisik, akan didapat melalui latihan yang terencana, teratur, dan sistematis. Dalam membina aspek psikis atau mental atlet, pertama-tama perlu disadari bahwa setiap atlet harus dipandang secara individual, yang satu berbeda dengan yang lainnya. Untuk membantu mengenal profil setiap atlet, dapat dilakukan pemeriksaan psikologis, yang biasa dikenal dengan “psikotes”, dengan bantuan psikometri.
Profil psikologis atlet biasanya berupa gambaran kepnbadian secara umum, potensi intelektual. dan fungsi daya pikimya yang dihubungkan dengan olahraga. Profil atlet pada umumnya tidak berubah banyak dari waktu ke waktu. Oleh karenanya, orang sering beranggapan bahwa calon atlet berbakat dapat ditelusun semata-mata dari profil psikologisnya. Anggapan semacam ini keliru, karena gambaran psikologis seseorang tidak menjamin keberhasilan atau kegagalannya dalam prestasi olahraga, karena banyak sekali faktor lain yang mempengaruhinya. Beberapa aspek psikologis dapat diperbaiki melalui latihan ketrampilan psikologis (diuraikan kemudian) yang terencana dan sistematis, yang pelaksanaannya sangat tergantung dari komitmen si atlet terhadap program tersebut.
Aspek-aspek Psikologis yang berperan dalam Olahraga
1.Berpikir Positif
2.Penetapan Sasaran
3.Motivasi
4.Emosi
5.Kecemasan dan Ketegangan
6.Kepercayaan Diri
7.Komunikasi
8.Konsentrasi
9.Evaluasi Diri
Persiapan Pertandingan
Ada empat tahap penting dalam persiapan menuju pertandingan, yaitu;
Sebelum hari pertandingan
Pada hari pertandingan.
Saat pertandingan.
Setelah hari pertandingan.
Berikut uraiannya dalam contoh persiapan pertandingan bulutangkis:
1. Sebelum Hari Pertandingan
a)Kumpulkan data mengenai kekuatan dan kelemahan lawan. Jika memungkinkan, putarlah rekaman pertandingannya. Kemudian susunlah strategi untuk menghadapinya. Untuk pemain ganda, diskusikan strategi tersebut dengan pasangannya.
b)Pantau kemajuan atlet, baik fisik maupun mentalnya dengan memperhatikan bagaimana tingkat konsentrasinya, bagaimana irama, timing, power, dan kelancaran menjalankan ketrampilannya serta sikapnya terhadap latihan secara umum.
c)Pantau tingkat kecemasan atlet dengan melihat ekspresi wajahnya apakah cerah atau murung: apakah sinar matanya letih atau segar dan awas. Juga perhatikan suasana hatinya, bagaimana kualitas tidur dan makannya, apakah ia mengalami faktor-faktor psikosomatis seperti sakit perut, nyeri otot, sesak nafas, demam, batuk, keringat dingin, dan sebagainya.
d)Pada saat tidak latihan, pastikan bahwa atlet tidak “hidup dan berpikir” mengenai pertandingannya 24 jam sehan. Berikan aktivitas yang menyenangkan bagi dirinya yang dapat memberikan suasana gembira, sehingga ia bisa mengalihkan pikirannya sejenak dari pertandingan.
e)Satu hari menjelang pertandingan, biasanya cukup latihan ringan saja dan tidak perlu berada di lapangan terlalu lama. Pada malam hari sebelum bertanding, tidurlah pada saat yang tepat, tidak perlu tidur terlalu cepat. Sebelum tidur, lakukan latihan relaksasi dan visualisasi. Jika pertandingan besok dilakukan pagi atau siang hari, siapkan alat-alat perperlengkapan pertandingan, termasuk baju ganti dan perlengkapan cadangan malam ini juga agar esok tidak terburu-buru. Pastikan semua dalam keadaan baik.
2. Pada Hari Pertandingan
1)Bangun tidur pada saat yang tepat, malamnya harus tidur cukup dan tidak berlebihan. Kemudian lakukan aktivitas rutin kebiasaan sehari-hari, seperti sembahyang, berdoa, stretching, sarapan (perhatikan kapan harus makan dan apa yang harus dimakan), latihan relaksasi dan visualisasi, memeriksa kembali perlengkapan pertandingan termasuk cadangannya. Mulailah hari ini dengan gembira, optimis, dan berpikir positif.
2)Berangkatlah ke tempat pertandingan pada saat yang tepat. Perhitungkan jarak ke tempat pertandingan, bagaimana mencapainya, kemacetannya dan sebagainya. Tidak perlu berangkat terlalu cepat, namun jangan sampai terlambat, sehingga tidak ada waktu untuk istirahat, penyesuaian dan pemanasan.
3)Di tempat pertandingan pelatih perlu mengenali atlet mana yang berada didekat teman-temannya dan mana yang lebih suka menyendiri. Pastikan di lapangan mana atlet yang akan bertanding, jangan lupa melapor panitia. Untuk pertandingan pertama, pastikan atlet sudah hapal dimana letak ruang ganti, WC, ruang kesehatan, tes doping, tempat ganti senar, dan sebagainya.
4)Sambil melakukan pemanasan, atlet hendaknya meningkatkan level `semangat’ dlan tetap berpikir positif. Pelatih dapat mengingatkan strategi yang akan diterapkan secara sekilas. Lakukan stroke dengan penuh konsentrasi yang kemudian dapat dilanjutkan dengan’visualisasi clan relaksasi.
3. Saat Bertanding
Saat bertanding tiba, bukan waktunya lagi untuk memikirkan teknik memukul atau bagaimana harus melangkah. Itu semua sudah dilatih dalam latihan dan sudah dihayati dalam visualisasi. Sekarang saatnya tinggal mengulang-ulang kejadian yang sudah divisualisasikan dan melakukannya sesuai dengan situasi saat ini. Sekarang adalah saatnya melakukan konsentrasi penuh hanya pada bola dan jalannya pertandingan.
Anjurkan atlet untuk:
Berpikir positif dan optimis, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif.
Bermainlah dengan irama sendiri, jangan terbawa irama lawan.
Menjalankan strategi yang telah disiapkan. Jangan diubah jika strategi itu berjalan. Lakukan evaluasi singkat, jika strategi tidak jalan, lakukan penyesuaian dengan alternatif strategi yang sudah dipersiapkan.
Hindari hal-hal negatif seperti, menyalahkan diri sendiri secara berlebihan, berbicara terhadap diri sendiri berlebihan, berpikir negatif, meragukan kemampuan clan menyerah sebelum pertandingan selesai.
4. Setelah Hari Pertandingan
Mintalah atlet mencatat hal-hal posisitf maupun negatif yang dirasa berpengaruh terhadap penampilannya dalam pertandingan tadi. Bukan hanya yang bersifat teknik, taktik, clan strategi, tetapi juga yang bersifat mental, bahkan hal-hal kecil lainnya. Catat hasil tersebut dalam buku evaluasi si atlet.
Evaluasi penampilan dalam pertandingan tadi. Apakah mencapai sasaran?
Putuskan apakah perlu diadakan penyesuaian terhadap program latihan.
Pusatkan perhatian terhadap aspek-aspek positif dari penampilan dalam pertandingan.
Daftar Pustaka
http://pojokpenjas.wordpress.com/2007/11/12/pengertian-psikologi-olahraga/
http://www.blogger.com/feeds/8679752429745496740/posts/default
http://fakultasluarkampus.net/?p=28

Selasa, 23 November 2010

Penjas, Sebuah Tantangan

Salah satu ancaman era global saat ini adalah gaya hidup diam atau kurang gerak plus pola konsumsi yang tidak sehat. Dampaknya, bermunculan penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner, kencing manis (DM), dan tekanan darah tinggi. Menurut WHO, penderita DM pada 2000 tercatat 8,4 juta jiwa dan diperkirakan menjadi 21,3 juta jiwa pada 2030 (Jawa Pos 25/11/08).

Gaya hidup kurang gerak pada anak di sekolah terkait erat dengan peran pendidikan jasmani (penjas). Sebab, penjas merupakan bagian dari pendidikan umum yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh.

Disebut menyeluruh karena yang ingin dicapai melalui penyediaan pengalaman gerak pada siswa bukan hanya perkembangan fisik (kebugaran jasmani dan keterampilan gerak dasar). Perkembangan intelektual (kemampuan memecahkan masalah) juga jadi target. Demikian pula perkembangan emosional (konsep diri positif) dan sosial (kemampuan kerja sama). Bahkan, target penjas bermuara pada peningkatan kualitas hidup melalui pencapaian derajat kesehatan yang lebih baik (Rusli Lutan, 2002).

Terpinggirkannya status penjas di sekolah dipengaruhi persepsi yang berbeda di antara pembuat kebijakan, warga (orang tua), kalangan pendidikan itu sendiri, serta pemangku profesi bidang pendidikan dan olahraga. Ketika nilai material kian menonjol, kemampuan untuk memperoleh materi itu menjadi tujuan utama. Akibatnya, prestasi akademik menjadi fokus. Penjas, di sisi lain, dianggap tidak punya kandungan akademik dan terpinggirkan.

Anggapan bahwa penjas tak punya nilai akademik tersebut banyak dipengaruhi proses penyelenggaraan penjas yang kurang mampu membangkitkan proses ajar. Yakni, hanya menyentuh domain psikomotor, sedangkan dimensi kepribadian dan watak jauh dari memadai, bahkan terlalaikan. Itu berkaitan dengan keterbatasan dan rendahnya standar kompetensi guru penjas, terutama di jenjang sekolah dasar.

Itu masih ditambah sistem penilaian kinerja guru dalam rangka kenaikan pangkat yang tidak dilakukan oleh orang yang mampu di bidangnya. Akibatnya, guru tidak terpacu untuk terus mengembangkan karir profesionalnya. Guru penjas umumnya pasif dalam mengantisipasi pengembangan profesinya, juga kekurangan dukungan dari kepala sekolah dan guru bidang studi lain. Itu belum termasuk problem keterbatasan waktu serta minimnya fasilitas olahraga dan perlengkapan untuk melaksanakan kurikulum yang ada.

Program penjas yang bermutu tidak selalu ditampilkan dalam bentuk kegiatan olahraga yang menekankan keterampilan. Olahraga merupakan salah satu aktivitas jasmani yang dapat dijadikan sebagai media dalam proses ajar. Penjas dapat memanfaatkan media aktivitas kesegaran jasmani, aktivitas permainan, aktivitas sosial, aktivitas petualangan, olahraga rekreasi, gerak dasar, dan lain-lain.

Untuk itu, guru penjas dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam proses belajar mengajar. Dengan begitu, kebugaran jasmani siswa meningkat dan bertahan dalam status baik, pertumbuhan fisik dan psikis siswa optimal, serta kemampuan dan keterampilan gerak siswa meningkat. Karakter moral siswa juga makin kuat (olahragawan sejati). Sikap-sikap baik makin menonjol (sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dapat bekerja sama, percaya diri, dan demokratis). Bahkan, siswa mampu menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya. Juga terbentuk pola hidup sehat dan cukup gerak (bersih, pro kesehatan, sehari bergerak minimal 10 ribu langkah).

Karena itu, dibutuhkan koordinasi dan kerja sama di antara semua pihak (guru, orang tua, sekolah, tokoh masyarakat, pengurus klub olahraga, dan media massa). Dengan demikian, terbangun sinergi yang menjamin terselenggaranya penjas bermutu bagi semua peserta didik. (soe)

Sumber:
http://www.klubguru.com/2-view.php?subaction=showfull&id=1236248159&archive=&start_from=&ucat=2&do=artikel

Senin, 22 November 2010

Gapai Prestasi Lewat Olahraga

(Friday, 26 January 2007) -
Pretasi dalam dunia pendidikan tidak hanya diperoleh dari prestasi akademik saja, tapi juga bisa didapatkan pada bidang
olahraga, kesenian, ketrampilan dan sebagainya. Karenanya, sudah sewajarnya jika sekolah pun memperhatikan
prestasi yang bukan dari prestasi akademik. Sekolah-sekolah negeri pun saat ini sudah menerapkan sejumlah prestasi
sebagai catatan dalam penerimaan siswa baru.
Prestasi tersebut antara lain prestasi olahraga jenis apa pun. Dengan harapan, mereka yang mempunyai prestasi bisa
mengembangkan dan membawa harum nama sekolah yang bersangkutan. Untuk siswa yang meraih prestasi nasional,
langsung diterima di sekolah. Sedangkan prestasi tingkat provinsi mendapatkan tambahan point, begitu juga dengan
prestasi tingkat kabupaten.
Sebagian besar orang tua sekarang, mungkin lebih mementingkan prestasi akademik dibandingkan prestasi nonakademik.
Mereka beranggapan bahwa prestasi akademik akan lebih menjamin masa depan sang anak dibandingkan
dengan prestasi non-akademik. Seperti yang diungkapkan Bambang warga Jatibarang Brebes, orang tua Nabella yang
terus membimbing anaknya untuk terus berprestasi di bidang olahraga, khususnya renang.
"Pada dasarnya prestasi akademik dan non-akademik ini sama penting buat anak, bagaimana kita mengembangkan
bakat yang dimiliki anak tersebut," katanya kepada Tim Kreasi.
Untuk menumbuhkan prestasi anak tersebut, sekolah juga berkewajiban mengembangkannya. Yakni dengan
mengembangkan olahraga prestasi di setiap sekolah, sehingga anak-anak didiknya yang mempunyai bakat dan minat
bisa dikembangkan. Meski bukan upaya wajib, jika sekolah tersebut perhatian terhadap kemajuan anak-anak didiknya,
maka sekolah tersebut sudah mengembangkan potensi yang dimiliki semua anak didiknya.
"Paling tidak, sekolah bisa membuat ekstrakurikuler yang mampu menarik minat siswa-siswinya untuk mengembangkan
minat dan bakatnya. Seperti anak didik saya dari Paguyangan, yang punya potensi dan bakat renang, karena tidak ada
sarana yang memadai perkembangannya kurang maksimal. Padahal dia sangat potensial," tukasnya mantap.
Bagaimana dengan pendapat teman-teman muda, dengan olahraga prestasi ini? Tanggapan yang muncul cukup
beragam. Tapi berdasarkan wawancara Tim Kreasi kepada beberapa anak SMA, ternyata sebagian besar mendukung
pengembangan olahraga prestasi.
Vita Yuni Lestari, siswi SMAN 1 Bumiayu mengatakan bahwa olahraga prestasi cukup diperlukan di sekolah. Sehingga
semua siswa bisa berprestasi, baik akademik maupun non-akademik. Vita sendiri, mengakui tidak mempunyai prestasi
tertentu di bidang olahraga, namun pengembangan itu penting bagi mereka yang mempunyai bakat.
"Kalau saya hanya sekedar hobi, seperti lari-lari pagi untuk menjaga vitalitas tubuh," ujar gadis yang baru saja
dinobatkan sebagai Si Nok Brebes tahun 2006 lalu.
Yang utama dari olahraga tersebut, lanjut Vita selain prestasi adalah manfaat membuat tubuh sehat. Karena kesehatan
tidak bisa dibeli dengan uang, bahkan jika sudah sakit harus berbaring dan istirahat.
Lain lagi dengan Faizal, siswa SMAN 1 Brebes yang suka bola voli dan sepak bola bersama teman-temannya. Selain
menghindari stress, olahraga yang dia lakukan juga menjalin persahabatan dengan teman-temannya.
"Kalau prestasi belum pernah, olahraga yang aku lakukan hanya sekedar hobi dan untuk kesehatan," katanya mantap.
Selain itu, dia juga emngaku rutin melakukan lari pagi pada hari Minggu dan pada saat-saat tertentu juga mengikuti
fitnes di tempat-tempat kebugaran yang ada di Brebes. Suka Renang
Ketika ditanya pendapatnya tentang prestasi olahraga, dia sangat setuju dikembangkan di sekolah-sekolah. Karena
prestasi yang dilengkapi dengan bukti piagam dan penghargaan tersebut akan mempunyai manfaat di kemudian hari.
termasuk saat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
""Prestasi itu menunjang dalam memilih sekolah atau universitas, kalau kita punya prestasi mungkin menjadi
pertimbangan tersendiri, bahkan kalau prestasi nasional langsung diterima," katanya mantap.
Lain lagi dengan Arif, siswa SMA swasta di Kota Tegal, yang mengaku malas kalau di suruh olahraga, termasuk saat
mengikuti pelajaran olah raga. Jika pemanasan sebelum olahraga inti disuruh lari oleh guru olahraganya, dia hanya jalan
saja. "Soalnya kalau lari-lari terus kan capai, kan lagi tidak mendapat apa-apa," katanya beralasan.
Wah, kayaknya di Arif ini lupa, jika olahraga tidak hanya mengeluarkan keringat dan capek saja, tapi lebih dari itu, yakni
membuat sehat badan. Seperti pepatah Men Sana In Corpore Sano, dia dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
kuat. Paling tidak pepatah itu, yang harus menjadi pegangan jika kita olah raga. Syukur-syukur dengan olah raga kita
bisa meraih prestasi. Banyak contoh atlet-atlet nasional yang berhasil dan tenar dan mendapatkan kehidupan dari
olahraga tersebut. Sebut saja Chris John, sang juara dunia di cabang tinju, Taufik Hidayat jawar bulu tangkis dunia, dan
lainnya.
Kenapa tidak, gapai prestasi lewat olah raga! (riza-tim kreasi)

http://www.radartegal.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=6022

Jumat, 19 November 2010

Gerak Reflek pada Manusia

GERAK REFLEK
Gerak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh. Terdapat banyak komponen-komponen tubuh yang terlibat dalam grak ini. Baik itu disadari maupun tidak disadari.
Gerak adalah suatu tanggapan tehadap rangsangan baik itu dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf dan dalam melakukan gerak tubuh kita melakukan banyak koordinasi dengan perangkat tubuh yang lain. Hal ini menunjukkan suatu kerja sama yang siergis.
Adapun berdasarkan fungsinya system saraf itu sendiri dapat dibedakan atas tiga jenis :
1.Sel saraf sensorik
Sel saraf sensorik adalah sel yang membawa impuls berupa rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan), ke system saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Sel saraf sensorik disebut juga dengan sel saraf indera,karena berhubungan dengan alat indra.
2.Sel saraf Motorik
Sel saraf motorik berfungsi membawa impuls berupa tanggapan dari susunan saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang) menuju to atau kelenjar tubuh. Sel saraf motorik disebut juga dengan sel saraf penggerak,karena berhubungan erat dengan otot sebagai alat gerak.
3.Sel saraf penguhubung
Sel saraf penguhubung disebut juga dengan sel saraf konektor,hal ini disebabkan karena fungsinya meneruskan rangsangan dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
Namun pada hakikatnya sebenarnya system saraf terbagi menjadi dua kelompok besar :
Sistem saraf sadar
Adalah system saraf yang mengatu tau mengkoordinasikan semua kegiatan yang dapat diatur menurut kemauan kita. Contohnya, melempar bola, berjalan, berfikir, menulis, berbicara dan lain-lain.
Saraf sadar pun terbagi menjadi dua :
a)Saraf pusat, terdiri dari :
Otak
Merupakan pusat kesadaran,yang letaknya di rongga tengkorak.
Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang berfungsi menghantarkan impuls (rangsangan) dari dan ke otak,serta mengkoordinasikan gerak refleks. Letaknya pada ruas-ruas tulang belakang,yakni dari ruas-ruas tulag leher hingga ke ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Dan dalam sumsum ini terdapat simpul-simpul gerak refleks.
b)Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari sarfa-saraf yang berada di luar system saraf pusat (otak dan sumsum ulang belakang). Artinya system saraf tepi merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubh tertentu,sepeti kulit,persendian,otot,kelenjar,saluran darah dan lain-lain.
Susunan saraf tak sadar.
Susunan saraf simpatis
Susunan saraf parasimpatis
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Dimana gerak refleks ini merupakan gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen dari neuron sensorik ,interneuron, dan neuron motorik, yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak refleks yang paling sederhanahanya memerlukan dua tipe sel saraf, yaitu neuron sensorik dan neuron motorik. Gerak refleks bekerja bukanlah dibawah kesadaran dan kemauan seseorang.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.
Kemudian bagaimanakah mekanisme gerak refleks dalam tubuh kita?
Gerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensor, interneuron, dan neuron motor yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe reflek tertentu. Gerak refleks yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel syaraf yaitu neuron sensor dan neuron motor.
Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan menyakitkan. Misalnya bila kaki menginjak paku, secara otomatis kita akan menarik kaki dan akan berteriak. Refleks juga terjadi ketika kita membaui makanan enak , dengan keluarnya air liur tanpa disadari. Berikut skema gerak refleks:
  Gerak refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima oleh saraf sensori langsung disampaikan oleh neuron perantara (neuron penghubung).Hal ini berbeda sekali dengan ekanisme gerak biasa.
Gerak biasa rangsangan akan diterimaleh saraf sensorik dan kemudian disampaikan langsung ke ota. Dari otak kemudian dikeluarkan perintah ke saraf motori sehingga terjadilah gerakan. Artinya pada gerak biasa gerakan itu diketahui atu dikontrol oleh otak. Sehingga oleh sebab itu gerak biasa adalah gerak yang disadari.

Sumber :
http://thetom022.wordpress.com/2008/01/15/gerak-reflek-pada-manusia/
Amien,M.1987.Makhluk Hidup.Jakarta:PN Balai Pustka.

Rabu, 03 November 2010

penjelasan video:
1. Sikap Tegak : 
    Badan berdiri tegak, tangan lurus rapat disamping badan. Pandangan mata lurus kedepan.
2. Sikap Hormat : 
    badan tegak kaki rapat, kedua telapak tangan rapat di depan dada.
3. Sikap Pasang 1 :
    kaki kiri maju kedepan, kedua kaki membentuk garis lurus. Lutut kiri ditekuk, berat badan berada dikaki kiri sedangkan kaki kanan lurus kebelakang. Posisi tangan siap didepan dada.
4. Sikap Pasang 2 :  
    Dari sikap pasang 1, telapak kaki kiri di putar keluar 90⁰, badan meliuk ke kekiri dan kaki kanan jinjit.
5. Sikap Pasang 3 :
    Dari sikap pasang 2, kaki kanan digeser serong kanan kedepan. Berat badan berada dikaki kanan. Posisi tangan berada didepan dada.
6. Sikap Pasang 4 :  
    Dari sikap pasang 3, kaki kiri dirapatkan dengan kaki kanan kemudian digeser lurus kekiri. Posisi kuda-kuda tengah. Tangan kanan lurus didepan dada.
7. Sikap Pasang 5 :
    Dari sikap pasang 4, kaki kanan dirapatkan kekiri, kemudian digeser lurus kedepan 
diikuti kaki kiri menyilang kedepan. Posisi badan pipih. Tangan mengikuti gerakan badan.
8. Sikap Pasang 6 :  
    Dari sikap pasang 5, badan diputar 180⁰ kekiri. Posisi kuda-kuda tengah dan badan 
pipih. Posisi tangan dan pandangan mata lurus kedepan.
9. Sikap Pasang 7 : 
    Dari sikap pasang 6, kaki kanan disilangkan kedepan diikuti tangan kanan berada didepan tangan kiri, kaki kiri jinjit.
 10. Sikap Pasang 8 : 
    Dari sikap pasang 7, badan diputar kekiri, diikuti kaki kiri diangkat. Posisi tangan kanan berada didepan tangan kiri.

video dasar gerak pencak silat...

                                        rangkaian gerakan dari sikap tegak sampai sikap pasang 8