Rabu, 24 November 2010

PROFIL PEMAIN ATAU ATLET YANG IDEAL

oleh :Bernaditya Listiono

Prestasi tertinggi dalam suatu cabang olahraga, membutuhkan prasyaratan berupa karaktristik yang sesuai dengan tuntutan cabang olahraga yang bersangkutan. Setiap cabang olahraga memiliki sifat yang spesifik, dan karena itu pula pembinaan olahraga merupakan bantuan secara sengaja dan sistematik untuk memenuhi tuntutan tersebut agar dapat dicapai prestasi yang lebih tinggi.
Atlet yang ideal adalah atlet yang mempunyai bakat sejak kecil. Dengan mempunyai bakat dari kecil anak akan lebih mudah dibentuk dan menguasai salah satu cabang olahraga karena tubuh anak masih mempunyai kelentukan yang lebih di bandingkan orang dewasa, selain itu anak masih mempunnyai waktu luang untuk mengulang cabang olahraga yang dtekuni. Untuk mendapatkan bakat tersebut maka dilakukan pembinaan olahraga usia dini. Atlet yang ideal merupakan atlet yang mempunyai bentuk tubuh yang sesuai cabang olahraga yang digeluti. Ada 3 tipe bentuk tubuh manusia, yaitu : tipe endomorph, yaitu tipe tubuh yang gemuk, tipe mesomorph, yaitu tipe tubuh besar dan kuat, dan tipe ectomorph, yaitu tipe tubuh yang kurus dan tinggi. Ketiga tipe Bentuk tubuh tersebut sangat berpengaruh terhadap prestasi didalam olahraga. Sebagai contoh, tipe endomorph tidak cocok untuk cabang olahraga sepak bola, tapi cocok untuk gulat. Untuk mengetahui bentuk-bentuk tubuh atlet tersebut dengan jalan pengukuran anthropometry.
Seorang atlet harus mempunnyai program latihan. Program latihan harus mencakup prinsip-prinsip latihan yaitu, frekuensi,intensitas, dan waktu. Frekuensi merupakan banyaknya latihan tiap minggu, 3-5 hari per minggu. Intensitas merupakan kesungguhan latihan yang benar-benar pelaksanaannya, dengan intensitas submaksimum sampai maksimum. Waktu adalah jumlah waktu yang dipergunakan untuk latihan. Harus ada rasa saling percaya antara atlet dan pelatih atau timnya. Hal ini hanya akan tercipta bila atlet percaya dan mengharapkan pelatihnya dapat melaksanakan tugas pelatihan, berdasarkan pengetahuan yang lebih mutakhir.Atlet percaya dan menyerahkan dirinya untuk dibina.
Atlet yang ideal harus mempunyai kondisi psikologi yang matang, seperti mental bertanding, sehingga apabila sudah masuk arena pertandingan tidak merasa melinder/down. Untuk meningkatkan mental seorang atlet harus melakukan uji coba atau pertandingan persahabatan denagn tim lain. Selain mental, atlet harus mempunyai motivasi dan kepercayaan diri atas kemampuan yang dimiliki. Untuk memotivasi dirinya sendiri atlet harus mampu berorientasi kedepan akan tujuan akhir yang akan diraih, seperti hadiah, uang, trofi, dan lain-lain. Jika mempunyai kepercayaan diri janagn terlalu melampaui batas/overconfidence yang akan membuat atlet merasa bisa dan malas berlatih.
Atlet yang ideal harus mampu menjaga performa dan kondisi fisik yang dimiliki, yaitu dengan cara menjaga kebiasaan hidup seperti : tidur cukup, diet optimal, menghindari obat perangsang termasuk alkohol, nikotin, kafein, kehidupan sexsual yang normal, kesehatan badan terpelihara secara rutin. Selain perform atlet harus mampu menjaga persahabatan dalam tim sehingga keharmonisan dalam tim selalu terjaga dan saling memberi semangat. Dan yang paling penting atlet yang ideal adalah mampu menjaga koordinasi yang baik antara tempat bekerja, sekolah, dan latihan sehingga dapat berjalan dengan baik, tidak saling menggangu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar