Senin, 22 November 2010

Gapai Prestasi Lewat Olahraga

(Friday, 26 January 2007) -
Pretasi dalam dunia pendidikan tidak hanya diperoleh dari prestasi akademik saja, tapi juga bisa didapatkan pada bidang
olahraga, kesenian, ketrampilan dan sebagainya. Karenanya, sudah sewajarnya jika sekolah pun memperhatikan
prestasi yang bukan dari prestasi akademik. Sekolah-sekolah negeri pun saat ini sudah menerapkan sejumlah prestasi
sebagai catatan dalam penerimaan siswa baru.
Prestasi tersebut antara lain prestasi olahraga jenis apa pun. Dengan harapan, mereka yang mempunyai prestasi bisa
mengembangkan dan membawa harum nama sekolah yang bersangkutan. Untuk siswa yang meraih prestasi nasional,
langsung diterima di sekolah. Sedangkan prestasi tingkat provinsi mendapatkan tambahan point, begitu juga dengan
prestasi tingkat kabupaten.
Sebagian besar orang tua sekarang, mungkin lebih mementingkan prestasi akademik dibandingkan prestasi nonakademik.
Mereka beranggapan bahwa prestasi akademik akan lebih menjamin masa depan sang anak dibandingkan
dengan prestasi non-akademik. Seperti yang diungkapkan Bambang warga Jatibarang Brebes, orang tua Nabella yang
terus membimbing anaknya untuk terus berprestasi di bidang olahraga, khususnya renang.
"Pada dasarnya prestasi akademik dan non-akademik ini sama penting buat anak, bagaimana kita mengembangkan
bakat yang dimiliki anak tersebut," katanya kepada Tim Kreasi.
Untuk menumbuhkan prestasi anak tersebut, sekolah juga berkewajiban mengembangkannya. Yakni dengan
mengembangkan olahraga prestasi di setiap sekolah, sehingga anak-anak didiknya yang mempunyai bakat dan minat
bisa dikembangkan. Meski bukan upaya wajib, jika sekolah tersebut perhatian terhadap kemajuan anak-anak didiknya,
maka sekolah tersebut sudah mengembangkan potensi yang dimiliki semua anak didiknya.
"Paling tidak, sekolah bisa membuat ekstrakurikuler yang mampu menarik minat siswa-siswinya untuk mengembangkan
minat dan bakatnya. Seperti anak didik saya dari Paguyangan, yang punya potensi dan bakat renang, karena tidak ada
sarana yang memadai perkembangannya kurang maksimal. Padahal dia sangat potensial," tukasnya mantap.
Bagaimana dengan pendapat teman-teman muda, dengan olahraga prestasi ini? Tanggapan yang muncul cukup
beragam. Tapi berdasarkan wawancara Tim Kreasi kepada beberapa anak SMA, ternyata sebagian besar mendukung
pengembangan olahraga prestasi.
Vita Yuni Lestari, siswi SMAN 1 Bumiayu mengatakan bahwa olahraga prestasi cukup diperlukan di sekolah. Sehingga
semua siswa bisa berprestasi, baik akademik maupun non-akademik. Vita sendiri, mengakui tidak mempunyai prestasi
tertentu di bidang olahraga, namun pengembangan itu penting bagi mereka yang mempunyai bakat.
"Kalau saya hanya sekedar hobi, seperti lari-lari pagi untuk menjaga vitalitas tubuh," ujar gadis yang baru saja
dinobatkan sebagai Si Nok Brebes tahun 2006 lalu.
Yang utama dari olahraga tersebut, lanjut Vita selain prestasi adalah manfaat membuat tubuh sehat. Karena kesehatan
tidak bisa dibeli dengan uang, bahkan jika sudah sakit harus berbaring dan istirahat.
Lain lagi dengan Faizal, siswa SMAN 1 Brebes yang suka bola voli dan sepak bola bersama teman-temannya. Selain
menghindari stress, olahraga yang dia lakukan juga menjalin persahabatan dengan teman-temannya.
"Kalau prestasi belum pernah, olahraga yang aku lakukan hanya sekedar hobi dan untuk kesehatan," katanya mantap.
Selain itu, dia juga emngaku rutin melakukan lari pagi pada hari Minggu dan pada saat-saat tertentu juga mengikuti
fitnes di tempat-tempat kebugaran yang ada di Brebes. Suka Renang
Ketika ditanya pendapatnya tentang prestasi olahraga, dia sangat setuju dikembangkan di sekolah-sekolah. Karena
prestasi yang dilengkapi dengan bukti piagam dan penghargaan tersebut akan mempunyai manfaat di kemudian hari.
termasuk saat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
""Prestasi itu menunjang dalam memilih sekolah atau universitas, kalau kita punya prestasi mungkin menjadi
pertimbangan tersendiri, bahkan kalau prestasi nasional langsung diterima," katanya mantap.
Lain lagi dengan Arif, siswa SMA swasta di Kota Tegal, yang mengaku malas kalau di suruh olahraga, termasuk saat
mengikuti pelajaran olah raga. Jika pemanasan sebelum olahraga inti disuruh lari oleh guru olahraganya, dia hanya jalan
saja. "Soalnya kalau lari-lari terus kan capai, kan lagi tidak mendapat apa-apa," katanya beralasan.
Wah, kayaknya di Arif ini lupa, jika olahraga tidak hanya mengeluarkan keringat dan capek saja, tapi lebih dari itu, yakni
membuat sehat badan. Seperti pepatah Men Sana In Corpore Sano, dia dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
kuat. Paling tidak pepatah itu, yang harus menjadi pegangan jika kita olah raga. Syukur-syukur dengan olah raga kita
bisa meraih prestasi. Banyak contoh atlet-atlet nasional yang berhasil dan tenar dan mendapatkan kehidupan dari
olahraga tersebut. Sebut saja Chris John, sang juara dunia di cabang tinju, Taufik Hidayat jawar bulu tangkis dunia, dan
lainnya.
Kenapa tidak, gapai prestasi lewat olah raga! (riza-tim kreasi)

http://www.radartegal.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=6022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar