Rabu, 23 Februari 2011

KERTAS TUGAS
GAYA INKLUSI
Nama Pelaku :
Kelas :
Materi : Shooting bola tangan

Petunjuk :
1. Pilihlah bentuk latihan yang sesuai dengan kemampuan anda
2. Setelah anda melakukan 5 kali pada level 1 / yang lain dapat diteruskan ke level yang lebih tinggi
Materi
Tugas Level 1 Level 2 Level 3 Level 4
1. bola dipegang dengan satu tangan dan siap untuk menembak ke sasaran. 1. Posisi badan dengan sasaran adalah 4meter
2. Boleh dipegang dengan kedua tangan
3. Shooting bola ke arah sasaran dengan kedua tangan atau satu tangan karena sebagai pemula
4. Posisi kaki tidak meloncat. 1. Posisi badan dengan sasaran adalah 4meter.
2. Boleh dipegang dengan kedua tangan.
3.Saat melakukan shooting salah satu tangan sebagai power dan yang satu sebagai penyeimbang.
4. Posisi kaki tidak meloncat. 1.. Posisi badan dengan sasaran adalah 4meter
2.Bola harus dipegang dengan satu tangan.
3. Saat melakukan shooting salah satu tangan sebagai power dan yang satu sebagai penyeimbang.
4. Posisi kaki melompat. 1. posisi badan denan sasaran adalah 8 meter.
2. Bola dipegang dengan satu tangan dengan berlari tiga langkah.
3. Lakukan shooting dengan flying shoot.
4. Kaki harus melompat karena salah satu kaki sebagai tolakan.
Praktikan,

Bernaditya Listiono
Kertas Tugas
Gaya Resiprokal
Berilah tanda (√ ) apabila teman kalin benar dalam melakukan gerakan dan berilh tanda (X) apabila salah dalam melakukan gerakan sesuai dengnan perintah

No
Tugas Nama:
NIM : Nama:
NIM :
Ya Tidak Ya Tidak
1. - sikap awal :
• posisi badan berdiri tegak
• regangkan kaki sejajar bahu
• pegang bola di depan dada denga kedua tangan
• pandangan lurus kedepan
2. - gerakan pertama :
• posisi badan agak di rendahkan
• salah satu kaki agak maju kedepan dan sedikit ditekuk
• bola di pegang di depan dada
3. - gerakan kedua
• pandangan lurus kedepan
• dorong bola dengan meluruskan tangan kedepan
• kaki belakang lurus dan agak jinjit
4. - gerakan ketiga
• pandangan tetap lurus kedepan
• lepaskan bola setelah tangan benar-benar lurus disertai lecutan
• posisi akhir telapak tangan menghadap keluar.
• langkahkan kaki belakang kedepan.

Gambar1. sikap awal


Gmbar2. gerakan pertama


Gambar3. gerakn ke dua dn ke tiga

Minggu, 20 Februari 2011

renang

TUGAS RESUME METODIK RENANG






Oleh :

Bernaditya Listiono
08601241048
PJKR A



PENDIDIDKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011


RESUME METODIK RENANG

1. Pengenalan Air Tanpa di Sadari dan di Sadari
Pengenalan air dilakukan dengan sadar maupun tidak sadar kepada murid. Hal ini dilakukan agar siswa tidak kaget dan mengetahui bagaimana air kolam itu. Pertama yang dilakukan oleh guru adalah mengajak semua siswa untuk mengelilingi kolam renang sampai beberapa kali. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan terhadap siswa luasnya kolam yang akan dipakai. Setelah siswa mengelilingi kolam renang. Selanjutnya siswa membasahi anggota badan mereka dengan air kolam supaya mereka dapat mengenal secara tidak langsung air kolam tersebut. Kemudian siswa masuk ke dalam kolam, berjalan di sisi kolam sambil berpegangan pada dinding kolam. Setelah sampai pada sisi kolam sebrangnya siswa naik ke darat. Diberikan penjelasan tentang kegiatan tersebut dan tujuannya dalah untuk mengenalkan siswa terhadap air dan keadaan kolam.Siswa masuk ke dalam air kembali, kemudian memasukkan kepalanya ke dalam air dan mengambil nafas secara biasa sampai beberapa kali.Pengenalan sifat air dapat dilakukan secara sadar, secara tidak sadar, dengan alat maupun tanpa menggunakan alat. Cara yang paling lazim digunakan adalah dengan permainan, karena dengan permainan kita dapat mengenalkan sifat air dengan mudah, yaitu dingin, basah, tahanan depan oleh air, tekanan ke atas dan tekanan pada telinga, mata dan hidung.
2. Mengapung
Dengan cara berpasangan salah satu secara bergantian memegang telapak tangan temannya dan kemudian menariknya kearah depan. Salah satu memegang telapak kaki pasangannya lalu mendorongnya kedepan. Membuat lingkaran dan berpegangan tangan, kemudian mengghitung ganjil-genap. Bagi yang ganjil melakukan mengapung secara telungkup dengan kedua tangan dipegang oleh teman yang genap, begitu sebaliknya untuk yang genap.
3. Meluncur
Salah satu kaki ditekuk dan ditempelkan ke dinding kolam, kemudian badan dan kepala dimasukkan ke dalam air kemudian kaki ditendangkan kedinding kolam. Badan pasif sampai berhenti. Dengan menolakkan kaki ke dasar kolam renang, sikap badan pasif dan kedua lengan lurus ke depan, pandangan ke dasar kolam.
4. Gaya Crawl
Sebelum masuk pada pembelajaran dilakuakan pemanasan terlebih dahulu.
Pada saat akan melakukan gerakan gaya crawl terlebih dahulu melakukan luncuran.
 Pembelajaran Tangan gaya Crawl
• Tangan didepan semua
• Tangan kiri ditarik kebelakng
• Kemudian ditarik kembali kedepan
• Tangan kanan ditarik kebelakang dan tarik kembali kedepan kemudian diluncurkan
• Setelah itu, kepala di tengokkan kesamping atas
Setelah semua selesai dan paham pembelajara dilanjutkan masuk kedalam kolam renang dan berdiri sambil melakukan gerakan lengan selama 10 kali.
 Sambil jalan dimulai dari tepi barat melakukan gerakan tangan atau lengan sampai ke tepi bagian timur.
 Kedalam kolam memegang besi dan kaki kanan berada dibawah, tangan kanan ditarik kebelakang, kemudian tarik kedepan dan muka ditengokkan kesamping untuk mengambil nafas, begitu uga sebaliknya dengan lengan kiri.
 Saling berpasangan dan kaki dipegang oleh teman lainnya yang menjadi pasangannya, kemudian kaki dipegang sambil didorong disertai dengan gerakan ayunan lengan atau tangan kanan dan kiri, dilakukan secara bergantian dengan pasangannya.
 Dilanjutkan dengan gerakan meluncur, disertai dengan ayunan satu lengan
 Meluncur dengan gerakan ayunan lengan kanan satu kali, kiri satu kali.
 Setelah semua menguasai, siswa mencoba melakukan dengan menggunakan pelampung dengan dijepit antara dua kai/paha kemudian meluncur
 Menggunakan alat/pelampung dan digabungkan dengan tungkai, kemudian meluncur hanya menggunakan luncuran satu lengan/tangan kanan, begitu juga lincuran dengan menggunakan satu lengan/tangan kiri saja.
 Meluncur dengan menggunakan lengan/tangan kanan dua kali dan sebaliknya meluncur dengan menggunakan lengan /tangan kiri dua kali.
 Meluncur dengan tanagn/lengan kanan satu kali, kiri satu kali.
 Meluncur dengan tangan/lengan kanan dua kali, kiri dua kali.
 Meluncur dengan bebas menggunakan tangan/lengan kanan maupun kiri. Gerakan Keseluruhan
Setelah siswa menguasai gerakan lengan dan tungkai secara benar, langkah selanjutnya adalah mengajarkan gerakan secara keseluruhan. Disamping juga harus mengajarkan cara menggulingkan badan dan mengambil nafas serta posisi badan yang benar.
1. Teknik menggulingkan badan
Perenang gaya crawl artinya memutas badannya di sekitar sumbu membujur, 450 untuk tiap sisi mengguling merupakan reaksi wajar dan merupakan bagian dari gaya.
2. Teknik bernafas
Saat mengeluarkan nafas, pandangan 450 ke depan pada sudut 450 ke dalam kolam. Saat mengambil tindakan memutar kepala dikoordinasikan dengan mengguling badan. Telinga menyentuh lengan.
3. Posisi badan
Posisi yang tepat adalah streamline (rata-rata air) horisontal yang baik dan dalam garis arah samping.
Siswa disuruh melakukan gerakan keseluruhan berbolak balik, guru mengoreksi apablila ada gerakan yang kurang tepat dari siswa.
 Kesalahan Umum Renang Gaya Crawl
1. Ambil nafas terlalu dini
2. Terlambat ambil nafas
3. Kaki perenang kurang rileks
4. Sikap tubuh yang meliuk-liuk
5. Menarik dengan siku terlalu lurus
6. Jalannya istirahat dengan lebar
7. Pernafasan ke belakang
8. Lengan berhenti istirahat/lambat
9. Tahap torongan berhenti terlalu lambat
10. Tahap torongan berhenti terlalu awal
11. Jangkauan berlebihan untuk masuknya jari-jari
12. Tendangan dengan ujung jari kaki.

D. Gaya Dada
 Pembelajaran Kaki
• Ditekuk
• Buka
• Putar telapak kaki
• Lecutan
• Lurus kaki
Setelah selesai pembelajaran didarat dilanjutkan siswa masuk kedalam kolam dengan berpegangan pada ring dan melakukan gerakan kaki selama 10 kali.
 Sambil berpasangan dengan temannya, kemudian dibagi menjadi 3 kelompok dengan menghitung ganjil dan genap, yang ganjil melakukan terlebih dahulu sambila berpegangan untuk melakukan gerakan kaki terlebih dahulu dan dilakukan secara bergantian dengan temannya.
 Setelah itu, dilakukan dari meluncur, berdiri, jalan tanpa menngunakan gerakan tangan
 Meluncur dengan menggunakan tungkai, kemudian meluncur kembali.
 Dilanjutkan dengna menggunakan 4 lecutan kaki.
 Meluncur atau menyeberangi kolam dengan menggunakan irama lecutan kaki sendiri.
 Dengan dibantu oleh temannya melakukan luncuran dan hanya mengunakan gerakan tangan.
 Dari gerakan lurus, kemudian ditarik sampai lurus kembali dari posisi ditekuk
 Menggunakan latihan berdiri dengan gerakan tangan, hitungan 1 menarik lengan, hitungan 2 meluruskan
 Menggunakan gerakan lengan sambil bejalan
 Malakukan luncuran dengan gerakan lengan saja
 Saling berpasangan dengan memegang kaki, kemudian menggunakan gerkan lengan
 Dengan menggunakan gerakan lengan, pelampung dijepitkan diantara ke dua kaki
 Setelah semua memahami, meluncur dengan menggunakan lengan disertai lecutan tungkai
 Gerakan dimulai dengan gerakan lengan terlebih dahulu yang diantaranya, dua lengan, dua tungkai. Kemudian tiga lengan, tiga tungkai, dilakukan berulang-ulang sampai siswa memahami dan bisa melakukan gerakannya.








Nama : Bernaditya Listiono
Nim : 08601241048
Prodi : PJKR A
Mata Kuliah : Metodik Renang
 Permainan Tanpa Alat
Siswa dibariskan kemudian disiapkan, dipimpin doa dan guru mempresensi, kemudian dilanjutkan dengan pemanasan, setelah itu masuk dalam kolam dan memulai pembelajaran
 Buaya dan Ikan
• Siswa dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama laki-laki, kelompok kedua perempuan.
• Siswa membentuk formasi lingkaran dan saling berpegangan
• Kemudian ada yang menjadi buaya dan menjadi ikan
 Cara bermain
• Buaya yang berada diluar dan ikan berada di dalam
• Kemudian buaya berusaha bernang masuk kedalam lingkaran untuk menangkap ikan dan ikan berusaha berenang menghindari buaya agar tidak tertangkap
• Untuk itu, siswa yang membentuk lingkaran berusaha mengahalangi buaya yang akan masuk untuk menangkap ikan
• Peraturannya, apabila buaya berhasil masuk kedalam lingkaran dan menangkap ikan maka yang menjadi ikan bergantian menjadi buaya dan yang menjadi buaya adalah batas lingkaran atau gandengan dari siswa yang dimasuki oleh buaya tersebut dan begitu seterusnya.
FORMASI SISWA

×

♀ ♀ ♀ ♀ ♀

♀ ♀ ♀ ♀ ♀

KETERANGAN
× : GURU
♀ : SISWA








GAMBAR

X

♀ ♀ ♀ ♀

♀ ♀ ♀
♀ ♀
♀ ♀ ♀

♀ ♀ ♀ ♀

KETERANGAN
× : GURU
♀ : SISWA

 Permainan dengan menggunakan alat
ULAR NAGA
 Siswa dibagi menjadi 3-4 kelompok
 Masing-masing dari kelompok tersebut saling berlomba untuk mengumpulkan bola yang sudah disediakan oleh guru
 Kemudian anggota yang lainnya bergantian secara berurutan berenang untuk mengambil bola dan begitu juga seterusnya sampai anggotanya sudah habis
 Setelah itu, apabila dari masing-masing kelompok yang kalah maka kelompok yang menang memberikan hukuman sesuai kesepakatan kelompoknya

GAMBAR


♀ ♀ ♀ ♀ ♀
☺☺☺☺
♀ ♀ ♀ ♀ ♀ ☺☺☺☺☺☺ X
☺☺☺☺☺☺
♀ ♀ ♀ ♀ ♀


KETERANGAN
☺ : BOLA, × : GURU, → : ARAH, ♀ : SISWA

Rabu, 24 November 2010

PROFIL PEMAIN ATAU ATLET YANG IDEAL

oleh :Bernaditya Listiono

Prestasi tertinggi dalam suatu cabang olahraga, membutuhkan prasyaratan berupa karaktristik yang sesuai dengan tuntutan cabang olahraga yang bersangkutan. Setiap cabang olahraga memiliki sifat yang spesifik, dan karena itu pula pembinaan olahraga merupakan bantuan secara sengaja dan sistematik untuk memenuhi tuntutan tersebut agar dapat dicapai prestasi yang lebih tinggi.
Atlet yang ideal adalah atlet yang mempunyai bakat sejak kecil. Dengan mempunyai bakat dari kecil anak akan lebih mudah dibentuk dan menguasai salah satu cabang olahraga karena tubuh anak masih mempunyai kelentukan yang lebih di bandingkan orang dewasa, selain itu anak masih mempunnyai waktu luang untuk mengulang cabang olahraga yang dtekuni. Untuk mendapatkan bakat tersebut maka dilakukan pembinaan olahraga usia dini. Atlet yang ideal merupakan atlet yang mempunyai bentuk tubuh yang sesuai cabang olahraga yang digeluti. Ada 3 tipe bentuk tubuh manusia, yaitu : tipe endomorph, yaitu tipe tubuh yang gemuk, tipe mesomorph, yaitu tipe tubuh besar dan kuat, dan tipe ectomorph, yaitu tipe tubuh yang kurus dan tinggi. Ketiga tipe Bentuk tubuh tersebut sangat berpengaruh terhadap prestasi didalam olahraga. Sebagai contoh, tipe endomorph tidak cocok untuk cabang olahraga sepak bola, tapi cocok untuk gulat. Untuk mengetahui bentuk-bentuk tubuh atlet tersebut dengan jalan pengukuran anthropometry.
Seorang atlet harus mempunnyai program latihan. Program latihan harus mencakup prinsip-prinsip latihan yaitu, frekuensi,intensitas, dan waktu. Frekuensi merupakan banyaknya latihan tiap minggu, 3-5 hari per minggu. Intensitas merupakan kesungguhan latihan yang benar-benar pelaksanaannya, dengan intensitas submaksimum sampai maksimum. Waktu adalah jumlah waktu yang dipergunakan untuk latihan. Harus ada rasa saling percaya antara atlet dan pelatih atau timnya. Hal ini hanya akan tercipta bila atlet percaya dan mengharapkan pelatihnya dapat melaksanakan tugas pelatihan, berdasarkan pengetahuan yang lebih mutakhir.Atlet percaya dan menyerahkan dirinya untuk dibina.
Atlet yang ideal harus mempunyai kondisi psikologi yang matang, seperti mental bertanding, sehingga apabila sudah masuk arena pertandingan tidak merasa melinder/down. Untuk meningkatkan mental seorang atlet harus melakukan uji coba atau pertandingan persahabatan denagn tim lain. Selain mental, atlet harus mempunyai motivasi dan kepercayaan diri atas kemampuan yang dimiliki. Untuk memotivasi dirinya sendiri atlet harus mampu berorientasi kedepan akan tujuan akhir yang akan diraih, seperti hadiah, uang, trofi, dan lain-lain. Jika mempunyai kepercayaan diri janagn terlalu melampaui batas/overconfidence yang akan membuat atlet merasa bisa dan malas berlatih.
Atlet yang ideal harus mampu menjaga performa dan kondisi fisik yang dimiliki, yaitu dengan cara menjaga kebiasaan hidup seperti : tidur cukup, diet optimal, menghindari obat perangsang termasuk alkohol, nikotin, kafein, kehidupan sexsual yang normal, kesehatan badan terpelihara secara rutin. Selain perform atlet harus mampu menjaga persahabatan dalam tim sehingga keharmonisan dalam tim selalu terjaga dan saling memberi semangat. Dan yang paling penting atlet yang ideal adalah mampu menjaga koordinasi yang baik antara tempat bekerja, sekolah, dan latihan sehingga dapat berjalan dengan baik, tidak saling menggangu.

Memberdayakan Olah Raga

Baru sebagian warga Jawa Barat yang menyadari olah raga sebagai sebuah
kebutuhan. Kesadaran ini belum merata di semua lapisan masyarakat. Penyebabnya
bukan ketidaktahuan akan manfaat olah raga namun lebih karena kebiasaan dan
gaya hidup serta perbedaan cara pandang tentang olah raga.

Pergeseran orientasi terhadap jenis dan nilai olah raga terjadi akibat
perubahan dalam gaya hidup. Pertama, gaya hidup yang berorientasi mengejar
kesenangan dan kenyamanan fisik berpengaruh nyata terhadap perubahan kultur
gerak. Banyak karyawan atau pekerja kantoran menghindari naik turun tangga.
Mereka lebih suka menggunakan lift. Pada masa usia dini, "kenyamanan" pun
secara tidak sadar ditanamkan. Alih-alih harus berjalan kaki, anak-anak
berangkat ke sekolah dengan menggunakan kendaraan antar jemput.

Kedua, pergeseran gaya hidup pun memengaruhi masyarakat dalam memandang olah
raga. Berolah raga kini tidak selalu dikaitkan dengan kompetisi dan prestasi,
tetapi juga karena tujuan lain, terutama sebagai gaya hidup. Itulah sebabnya,
klub-klub senam kebugaran, pengobatan, dan kemolekan tubuh marak di mana-mana
dan lebih populer dibandingkan senam ritmik dan cabang prestatif lainnya.

Ketiga, pilihan jenis dan tujuan olah raga pun bergeser. Orientasi olah raga
yang langsung atau tidak langsung bersifat ekonomi tumbuh semakin tajam.

Orientasi ekonomi langsung, terlihat pada "perkawinan" antara olah raga dengan
ekonomi. Olah raga pun kini memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Bahkan dalam dua dekade terakhir, ekonomi olah raga tumbuh dengan eskalasi
makin besar. Kontribusi olah raga bagi pertumbuhan ekonomi tampak dalam
pengembangan industri olah raga.

Di negara maju olah raga sudah terindustrialisasi secara masif. Perubahan
struktur ini juga diikuti dengan penanaman nilai-nilai profesionalisme secara
ketat. Semakin besar nilai, kontrak, misalnya, semakin berat beban
profesionalisme sang atlet.

Ternyata, industrialisasi olah raga pun mengalami globalisasi. Seperti juga di
bidang lain di luar olah raga, globalisasi industri olah raga pun membuat
bangsa kita tergagap. Kita tidak siap bersaing dan hanya menerima luberan
pengaruh kultur olah raga pada skala global.

Nilai profesionalisme pun mulai ditanamkan di kalangan atlet nasional, meski
tidak utuh seperti yang berlaku pada masyarakat yang industri olah raganya
sudah maju. Namun gejala umum berlaku dalam dunia olah raga kita adalah bahwa
ternyata perubahan stuktur (seperti aturan transfer) tidak selalu diikuti
kultur profesional. Itulah sebabnya, tawuran kerap terjadi pada ajang yang
mengusung bendera profesionalisme.

Pengaruh olah raga terhadap ekonomi juga bisa bersifat tidak langsung. Olah
raga telah mengurangi beban pengeluaran masyarakat dalam aspek kesehatan.
Derajat kebugaran jasmani dan kesehatan yang baik akan menurunkan biaya
perawatan kesehatan, dan malah meningkatkan produktivitas kerja.

Dalam konteks pembangunan Jawa Barat, pembinaan olah raga diharapkan memberikan
daya ungkit (leverage) bagi pencapaian target pembangunan masyarakat. Meski
tidak langsung, daya ungkit olah raga bagi pencapaian Akselerasi Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat Guna Mendukung Pencapaian Visi Jawa Barat 2010
diyakini akan signifikan.

Pencapaian visi dan misi pemerintah daerah membutuhkan dukungan semua pihak.
Pada sisi ini, derajat kesehatan aparatur dan masyarakat yang baik secara tidak
langsung akan berdampak terhadap peningkatan kinerja dan kualitas penyelesaian
tugas.

Bagaimanapun peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia Jawa
Barat, pengembangan struktur perekonomian regional yang tangguh, dan pemantapan
kinerja pemerintah daerah membutuhkan dukungan aparatur yang sehat. Demikian
pula dengan peningkatan implementasi pembangunan berkelanjutan dan peningkatan
kualitas kehidupan sosial yang berlandaskan agama dan budaya daerah membutuhkan
dukungan masyarakat yang sehat secara fisik dan mental.

Pemberdayaan masyarakat

Olah raga telah lama menjadi instrumen pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
Peran ini bukan hanya diperlihatkan dalam ajang Pekan Olah Raga Nasional (PON)
I yang terkesan heroik, tetapi juga diperlihatkan dalam berbagai even olah raga
yang digelar sebelumnya.

Kini, lingkungan strategis olah raga telah berubah. Tantangan yang dihadapi
bangsa-bangsa bukan melepaskan diri dari belenggu kolonialisme, tetapi memacu
persaingan dan mengejar kesetaraan dalam hubungan antarbangsa. Dalam lingkup
global, terjadi peningkatan kesadaran akan saling ketergantungan antarbangsa
melalui difusi kultur olah raga. Dalam konteks ini, permasalahan sistem
keolahragaan nasional tidak terlepas dari tekanan politik, ekonomi, dan budaya
global.

Sementara dalam skala nasional, perubahan paradigma pembangunan nasional ke
arah desentralisasi diikuti pula perubahan dalam kebijakan pembinaan olah raga
yang searah dengan demokratisasi dalam segala bidang. Pembinaan olah raga akan
lebih banyak melibatkan partisipasi dan prakarsa masyarakat. Perubahan ini
semestinya diikuti oleh pemberdayaan masyarakat di bidang olah raga.

Selaras dengan semangat zaman, derajat partisipasi masyarakat dalam pembangunan
olah raga akan menentukan postur dan kemajuan pembangunan olah raga suatu
daerah. Masyarakat bukan hanya perlu didorong dalam menjadikan olah raga
sebagai kebutuhan, tetapi juga mengambil peran dalam memajukan olah raga
daerah.

Pembangunan olah raga yang bertumpu pada peran serta masyarakat dulu telah
dicoba dalam kemasan gerakan memasyarakatkan olah raga dan mengolah ragakan
masyarakat. Gerakan ini memerlukan revitalisasi sehingga menjadi focal concern
baru. Hal ini bukan tidak mungkin, karena tekanan hidup menuntut masyarakat
mengubah pola hidup. Pilihan pola hidup sehat dapat menjadi solusi di saat
krisis. Tentu saja kebijakan ini memerlukan instrumen pendukungnya.

Pembangunan sarana prasarana olah raga selain harus memperhatikan sebaran
demografis juga tidak melupakan kebutuhan penyediaan pelayanan olah raga bagi
anggota masyarakat yang memiliki keterbatasan khusus.

Pengembangan pelayanan olah raga untuk untuk kelompok khusus, terutama untuk
orang cacat masih membutuhkan peningkatan dalam berbagai aspek. Untuk pembinaan
kelompok khusus ini, kita masih kekurangan tenaga pembina yang kompeten maupun
sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan pembinaan.

Sedangkan dalam hal pembinaan olah raga prestasi perlu didukung peningkatan
sarana prasaran olah raga dan sumberdaya manusia yang kompeten. Pembinaan olah
raga prestasi diletakkan di atas landasan pendidikan jasmani dalam berbagai
jenis dan jenjang pendidikan. Pembinaan dilakukan dengan memperhatikan beberapa
kecenderungan berikut.

Pertama, introduksi dan penerapan teknologi olah raga untuk mendorong efisiensi
pembinaan olah raga prestasi. Sayangnya industri olah raga dalam negeri baru
sebatas memperoleh hak paten untuk memproduksi peralatan olah raga. Hal ini
menunjukkan betapa tertinggalnya riset dan pengembangan dalam bidang keolah
ragaan, baik di perguruan tinggi maupun di lembaga riset swasta dan milik
pemerintah.

Prioritas riset dan pengembangan bisa diletakkan dalam upaya reservasi jenis
olah raga tradisional yang menjadi bagian dari pranata sosial budaya masyarakat
namun mulai ditinggalkan pendukungnya. Selain itu, riset dan pengembangan pun
perlu diarahkan pada penyediaan peralatan dan perlengakapan olaharaga sehingga
tidak sepenuhnya bergantung kepada produk luar negeri yang mahal.

Pemajuan aspek-aspek di atas membutuhkan keterlibatan semua pihak. Tidak hanya
keterlibatan jajaran pemerintahan daerah, tetapi juga keterlibatan dan prakarsa
para pengusaha, tokoh masyarakat, dan elemen lain.

Sudah saatnya prestasi olah raga Jawa Barat beranjak pada level yang lebih
bergengsi. Hal ini bukan perkara yang absurd, mengingat potensi yang dimiliki
masyarakat Jawa Barat lebih dari memadai. Bukan hanya potensi atlet, tetapi
juga potensi dalam pembinaan. Karena itu, kata kunci pemajuan olah raga di Jawa
Barat adalah membangun sinergi, paheuyeuk-heuyeuk leungeun dalam menjadikan
olah raga sebagai budaya masyarakat dan pembinaan olah raga prestasi di Jawa
Barat.***



http://www.freelists.org/archives/ppi/09-2006/msg00118.html

Olahraga dan Penyakit pada Wanita (Osteoporosis & Menopause)

I.Wanita muda sasaran osteoporosis
Scientific medicastore
Sekitar 80% persen penderita osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Wanita ini bisa mengalami kerapuhan tulang karena mereka memiliki tingkat estrogen yang lebih rendah, suatu hormon yang membantu menyimpan kalsium. Dan masalah diperparah dengan diet yang tidak cukup nutrisi terutama kalsium
Siapa sajakan wanita muda yang cenderung menjadi sasaran osteoporosis, dapat kita lihat sebagai berikut:
1.Keturunan Penderita
Jika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah. Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti punya struktur genetik tulang yang sama. Jadi jagalah tulang anda mulai dari sekarang agar tidak diwarisi penyakit itu.
2.Kurus dan Mungil
Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung ringan, padahal tulang akan giat membentuk sel asal ditekan oleh bobot yang berat. Karena posisi tulang menyangga bobot maka tulang akan terangsang untuk membentuk massa pada area tersebut. Terutama pada derah pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh ringan maka massa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.
3.Malas Olahraga
Wanita yang malas bergerak atau olahraga akan terhambat proses osteoblasnya. Selain itu kepadatan massa tulang akan berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa.

4.Pola Makan dan Minum yang Buruk
Jangan terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan minuman bersoda, karena keduanya mengandung fosfor yang meangsang pembentukan horman parathyroid, penyebab pelepasan kalsium dari dalam darah.
Minuman berkafein dan beralkohol juga dapat menimbulkan tulang keropos, rapuh dan rusak. Hal ini dipertegas oleh Dr.Robert Heany dan Dr. karen Rafferty dari creighton University Osteoporosis Research Centre di Nebraska yang menemukan hubungan antara minuman berkafein dengan keroposnya tulang. Hasilnya adalah bahwa air seni peminum kafein lebih banyak mengandung kalsium, dan kalsium itu berasal dari proses pembentukan tulang. Selain itu kafein dan alkohol bersifat toksin yang menghambat proses pembentukan massa tulang (osteoblas).
5.Mengkonsumsi Obat Kortikosteroid
Obat ini sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit asma dan alergi. Jika sering dionsumsi dalam jumlah tinggi akan mengurangi massa tulang. Sebab, kortikosteroid menghambat proses osteoblas. Konsultasikan ke dokter sebelum anda minum obat jenis ini agar dosisnya tepat dan tidak merugikan tulang.
6.Kurang Kalsium
Jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang.
Cara Mencegah Osteoporosis
Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan kemungkinan terkena osteoporosis, gangguan yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan rapuh. Cara paling tepat mengatasinya adalah memaksimalkan kepadatan tulang saat masih muda.
Umumnya, orang mulai mengalami kerapuhan dan kelemahan tulang pada umur 30 sampai 35. Idealnya, pencegahan osteoporosis sebaiknya dimulai sejak anak-anak. Tetapi tidak masalah berapapun usia Anda kini, Anda masih dapat membuat pilihan makanan dan gaya hidup berbeda untuk menjaga tulang tetap kuat.
* Orang dewasa perlu makan makanan yang kaya kalsium (1000-1200 mg per hari) untuk mencegah osteoporosis. The National Institutes of Health menganjurkan bahkan lebih banyak kalsium sampai 1.500 mg per hari untuk Anda yang berumur diatas 65 tahun. Makanan yang kaya kalsium adalah susu, yogurt, keju, ikan salmon, dan brokoli. Satu gelas susu mengandung sekitar 300 mg kalsium.
* Kalau anda beresiko terkena osteoporosis, dokter akan memberikan tablet kalsium. Namun kalsium bisa berbahaya pada kondisi tertentu. Karena itu, tanyakan kepada dokter sebelum minum suplemen kalsium dosis tinggi. Suplemen kalsium dianjurkan bagi mereka yang tidak kuat dengan laktosa dan bagi mereka yang tidak rutin mengkonsumsi tiga atau lebih makanan yang mengandung kalsium sehari-hari
* Yang dibutuhkan untuk membantu menyimpan kalsium dalam tulang. kebutuhan ini dapat tercukupi dari minum susu. Vitamin D yang murah dan gratis adalah sinar matahari, karena tubuh membuat vitamin D ketika sinar ultra violet menyentuh kulit.
* Rajin berjalan kaki, berdansa, senam atau jogging


II.Jarang Terjadi Serangan Jantung Pada Wanita Saat Olahraga
CHICAGO--MIOL :
Serangan jantung yang berakibat kematian yang disebabkan oleh kelelahan melakukan kegiatan olahraga pada kaum wanita jarang terjadi.
Kegiatan olah fisik yang baik itu dianjurkan dilakukan dalam porsi yang cukup dan dalam waktu yang teratur dan berkala, baik bagi pria maupun wanita, demikian dikatakan para ilmuwan Kamis.
Para ilmuwan tersebut menemukan dalam hasil penelitian mereka dari sebanyak 288 kematian akibat gagal jantung seketika yang diamati di antara 85 ribu wanita usia paruh baya yang bekerja sebagai perawat sejak 1980-an (saat penelitian tersebut dimulai) hingga kini, hanya terjadi sembilan kasus kematian pada saat para korban kelelahan dan hanya tiga dari kesembilan kematian tersebut terjadi saat mereka sedang melakukan kegiatan olahraga.
"Risiko akan terjadi serangan jantung yang menyebabkan kematian pada saat terjadinya kondisi kelelahan mulai dari kelelahan yang sedang hingga kelelahan yang amat sangat di kalangan para perawat wanita tersebut, tercatat sangat kecil jumlahnya bahkan lebih rendah dari kelompok pria," demikan hasil studi pengamatan Christine Albert dari Rumah sakit Wanita Brigham, di Boston, AS.
Kematian akibat serangan jantung yang fatal terjadi di kalangan perawat wanita yang menghabiskan waktu hanya satu per 36,5 jam untuk berolahraga, sementara pada kelompok pria dengan usia yang sama terjadi 19 kali lebih banyak yang mengalami kematian akibat gagal jantung pada saat melakukan kegiatan berolahraga. Angka tersebut diperoleh dari penelitian terhadap dokter pria, demikian hasil laporan penelitian terkini itu yang dipublikasikan dalam jurnal persatuan dokter Amerika AMA.
Kematian pada saat melakukan kegiatan olahraga jarang terjadi baik pada wanita maupun pria. Namun peneliti tak dapat menjelaskan mengapa terdapat perbedaan angka dalam hal terkena serangan jantung pada saat kelelahan yang cukup besar itu di antara kelompok wanita dan pria.
Mereka yang seharusnya paling cemas adalah orang yang tidak melakukan melakukan kegiatan olahraga sama sekali, karena olahraga yang dilakukan secara teratur adalah yang cara terbaik untuk mengalahkan penyakit jantung, kata Albert menambahkan dalam laporan ilmiahnya.
Hanya wanita yang melakukan kegiatan olahraga kurang dari dua jam selama sepekan yang berisiko terkena serangan jantung yang berakibat fatal saat melakukan olah fisik.
Wanita yang melakukan olahraga sedikitnya empat jam dalam sepekan misalnya melakukan olahraga jalan kaki setengah jam setiap hari maka ancaman terkena serangan jantung pada mereka turun hingga 60 persen tanpa memperhitungkan faktor bobot tubuh.
Sepertiga dari wanita yang dijadikan objek penelitian tidak melakukan kegiatan olahraga sama sekali, sedangkan hanya 15 persen di antara jumlah keseluruhan yang melakukan olahraga selama empat jam atau lebih, selama sepekan.
Kelebihan berat badan umumnya disertai penyempitan arteri, tingkat cholesterol yang tinggi dalam darah dan faktor-faktor lainnya yang dapat menjadikan orang tersebut berisiko tinggi terkena serangan jantung, namun bagi wanita yang kurus tapi tidak fit mereka tetap memiliki risiko yang sama tingginya, demikian hasil penelitian lainnya yang mengamati 27 ribu wanita.
"Hal ini berarti kaum wanita dengan variasi berat badan yang berbeda dapat memperbaiki kondisi kesehatannya dari ancaman serangan jantung yang berakibat fatal dengan cara melakukan kegiatan berolahraga dan wanita yang secara fisik aktif dapat menurunkan risiko terancam serangan jantung berakibat fatal dengan mencapai dan mempertahankan berat tubuh ukuran standar normal mereka," kata rekan Albert dalam penelitian yang sama, Samia Mora.

III.Olahraga Dan Diet Bisa Membantu Mencegah Osteoporosis
Apakah anda berisiko terkena osteoporosis? Jika anda seorang wanita, maka jawabannya adalah, ya." Demikian tulis Miriam Nelson, seorang peneliti olahraga di Tufts University dalam bukunya yang baru berjudul, ‘Strong Women, Strong Bones’. "Penyakit ini akan berkembang pada sekitar satu dari 3 wanita, demikian pula pada sekitar satu diantara 5 pria," katanya.
Pada para wanita, osteoporosis bertambah buruk setelah menopause, ketika produksi hormon estrogen menurun drastis. Fungsi hormon estrogen diantaranya adalah memelihara kepadatan tulang. Tapi kondisi ini bisa berkembang pada wanita jauh lebih dini, kata Nelson. Dalam melakukan penelitian bagi bukunya, dia terkejut akan banyaknya wanita yang terkena osteoporosis pada usia 20-an, 30-an, dan 40-an.
Faktor-faktor tertentu bisa meningkatkan risiko osteoporosis, misalnya memiliki tubuh yang tinggi dan ramping, terdapat riwayat penyakit ini dalam keluarga, dan menggunakan obat steroid untuk arthritis (radang sendi) dan asma. Penggunaan alkohol dan merokok juga bisa menaikkan risiko.
Tapi para wanita bisa mengurangi risiko dengan makan dan berolahraga dengan teratur. Diet yang baik meliputi kalsium yang cukup, untuk membangun tulang. Dan olahraga yang baik termasuk latihan berat. Olahraga merangsang tubuh untuk membangun tulang yang lebih kuat, dan latihan berat merupakan bagian yang penting dari program tersebut, demikian menurut Nelson.
"Yang saya anjurkan adalah berolahraga selama 2 sampai 3 hari seminggu," kata Nelson. "Itu sangat penting untuk tulang. Dan ini bahkan bermanfaat bagi wanita yang lemah, tapi mereka sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memulai, katanya. Bagi mereka yang bisa melakukannya, melompat adalah bentuk latihan tulang yang sangat baik, kata Nelson. Contohnya bola basket, memberi tekanan pada tulang, jadi menyebabkan perbaikan, katanya.
Bentuk olah raga lain bisa membantu dengan mengurangi risiko jatuh, yang menyebabkan tulang retak atau patah pada orang yang tulangnya rapuh. Latihan ini termasuk keseimbangan, peregangan, dan aktivitas aerobik.
Akan tetapi, kebalikannya, diet dan olahraga yang terlalu ketat bisa menyebabkan kehilangan tulang, bahkan pada wanita muda, kata Barbara Drinkwater, ahli fisiologi latihan dari Pacific Medical Center, Seattle.
Beberapa atlet, dan para wanita yang mengalami penyakit seperti anoreksia (hilangnya nafsu makan), makan hanya sedikit dan membakar banyak kalori, mereka pada hakekatnya menghentikan produksi estrogen mereka, kata Drinkwater. "Secara hormon mereka termasuk paska menopause, walaupun usia mereka belum 20-an, katanya lagi. Jika mereka tidak mengalami haid selama satu tahun atau lebih, mereka harus sadar mereka berisiko pada penyakit ini, katanya.
Karena kehilangan tulang adalah kondisi yang terjadi perlahan-lahan, para remaja ini tidak sadar mereka telah kehilangan kepadatan tulang sampai tulang tersebut patah atau retak, kata Drinkwater.
Bagaimanapun juga, masa muda adalah cara termudah untuk membentuk tulang yang kuat, serta diet dan olahraga yang baik adalah program terbaik untuk melakukannya, kata Drinkwater. Mereka yang memaksimalkan kapasitas tulang pada masa remaja, membentuk suatu sumber kekuatan tulang yang bisa berlanjut pada usia tua, demikian menurutnya.

IV.Olah Raga Baik Untuk Masalah Menopause
Dr. Lila Nachtigall yang merupakan jurubicara dari `the North American Menopause Society` menyarankan agar para wanita melakukan olah raga untuk menghadapi gejala menopause. Olah raga bisa berupa jalan kaki, aerobik atau melakukan latihan dipusat kebugaran.
Menopause merupakan fenomena yang terjadi pada wanita saat mereka memasuki rentang usia 45 hingga 55 tahun. Fenomena ditandai dengan berhentinya sikluas bulanan `menstruasi' dan sejumlah gejala seperti sakit kepala, pendarahan dan sejumlah masalah lainya bisa muncul. 
Selain itu masalah depresi dan terhambatnya fungsi sex juga menjadi salah satu gejala yang tampak pada menopause.
Olah raga yang teratur diyakini bisa mengurangi resiko seperti pendarahan dan bahkan mengurangi resiko lainya sebagai dampak dari gejala menopause.
Dr. Lila Nachtigall juga mengkritisi sejumlah wanita yang tengah menghadapi gejala menopause yang enggan melakukan olah raga demi mengurangi gejala menopause.
Dr Lila melihat bahwa turunya tingkat hormon estrogen pada wanita yang mengalami gejala menopause juga akan memberikan resiko terjadinya kenaikan berat badan pada para awnita itu.
'Olah raga akan membuat para wanita akan merasa lebih baik secara fisik,' tandas Dr Lila.
Data dari `the American College of Sports Medicine` menunjukan olah raga yang berat akan membuat turunya sakit kepala dan penyakit aliran darah sampai 50 persen.
Riset yang dilakukan oleh `the Journal of Advanced Nursing` juga menunjukan bahwa kebugaran seorang wanita akan mampu meningkatkan kualitas sang wanita menghadapi menopause

V.OSTEOPOROSIS
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang
Penyebab
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki resiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.
Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.
Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
Gejala
Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala.
Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.
Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan
Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi.
Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis.
Alendronat berfungsi:
Mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause
Meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul
mengurangi angka kejadian patah tulang.
Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau penyakit kerongkongan dan lambung tertentu.
Kalsitonin dianjurkan untuk diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung.
Tambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. Tetapi tulang bisa mengalami kelainan dan menjadi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak dianjurkan.
Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi. Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik.
Pencegahan
Pencegahan osteoporosi meliputi:
Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup
Melakukan olah raga dengan beban
Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).
Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Sebaiknya semua wanita minum tablet kalsium setiap hari, dosis harian yang dianjurkan adalah 1,5 gram kalsium.
Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang.
Estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun setelah menopause; tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi resiko patah tulang. Raloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim. Untuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih hormone

VI.Menopause
Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saaat menstruasi tertentu benar-benar merpakan menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan. Kondisi ini juga ditemukan di beberapa spesies lain yang mengalami siklus seperti itu, seperti misalnya monyet rhesus dan sejumlah cetacean
Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi waktu-waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia empat puluh, beberapa perubahan hormon yang dikaitkan degan pra-menopause mulai terjadi. Penelitian telah membuktikan, misalnya, bahwa pada usia empat puluh banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia empat puluh empat banyak yang menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih sebentar waktunya dibanding biasanya, atau malah lebih banyak dan/atau lebih lama.
Sekitar 80% wanita mulai melompat-lompat menstruasinya. Kenyataannya, hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebh dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara dua hingga delapan tahun.
Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba-tiba akibat operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat dianggap sebagai akhir dari suatu proses yang awalnya dimulai ketika seorang perempuan pertama kali mengalami menstruasi. Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan lima atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan sering tidak disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir usia belasan atau awal dua puluhan, lamanya siklus menjadi lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur puncak, yang berlangsung selama kira-kira dua puluh tahun.
Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi. Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua wanita mengalami siklus tidak teratur


DAFTAR PUSTAKA

Depkes. (2006).”Jarang terjadi serangan jantung pada wanita saat berolahraga.” http://www.depkes.go.id/en/index_en.html/wanita&jantung.
Dr. Lila Machtidall. (2005). ”Olahraga Baik untuk masalah Menopause.” http://www.JakNews.com/situs .kesrepro.info/menopause.htm.
Nurcahyo. (2007). ”Wanita Muda Sasaran Osteoporosis.” http://www.Indonesiaindonesia.com/f/13794/wanita-muda-sasaran-osteoporosis/?nojs.
Saturnet. (2002). ”Olahraga dan diet bisa membantu mencegah Osteoporosis.” http://www.bagimuwanita.tripod.com/health.html/htm.
Wikipedia. (perubahan terakhir 2008). ”Menopause.” http://www.wikipedia.org/wiki/ menopause.
---------Walker ML (1995). "Menopause in female rhesus monkeys". Am J Primatol 35: 59-71.
---------McAuliffe K, Whitehead H (2005). "Eusociality, menopause and information in matrilineal whales". Trends Ecol Evolution 20: 650.
Wikipedia. (perubahan terakhir 2008). ”Osteoporosis.” http://www.wikipedia.org/wiki/ osteoporosis.

Lomba Sekolah Sehat Tumbuhkan Manusia Sehat

Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) menerima wakil dari 24 sekolah calon pemenang Lomba Sekolah Sehat tahun 2006. Lomba Sekolah Sehat (LSS) dilaksanakan sejak tahun 1991. Guna memberikan dorongan dan motivasi untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) oleh instansi terkait di berbagai tingkatan administrasi.
Pesertanya adalah seluruh sekolah dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) Radhatul Alfat (RA), Sekolah Dasar (SD) Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)I Madrasah Tsanawiyah (MT) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah (MA). Diharapkan lomba ini dapat mendorong Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP UKS) tingkat propinsi, kabupaten/kota, kecamaton don desa untuk meningkotkan mutu pelayanan UKS di seluruh sekolah di wilayah kerja mosing-masing.
UKS sendiri, adalah strategi penting untuk meningkatkan kesehatan anak usia prasekolah (TK) dan sekolah. Sekolah adalah kelompok masyarakat yang terorganisir dimana informasi dapat Iebih mudah disebarkan. Sesuai usia murid di trap tingkatan pendidikan, dapat ditanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Upaya UKS dilakukan lewat Tri Program UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat.
Kenapa sekolah memerlukan UKS? Pendidikan dan kesehatan merupakan dua sisi mata uang. Keduanya, tak terpisahkan, merupakan bagian dari indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau yang secara internasional disebut Human Development Index (HDI). Indikator ini memperlihatkan sebaik apa mutu sumber daya manusia di suatu negara. Bahkan, secara hukum kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan kesehatan adalah hak anak, dan wajib dipenuhi oleh masyarakat dan negara.
Jumlah peserta didik yang mencapai 60 juta arcing rnenjadikan sekolah sebagai kekuatan kunci untuk memenuhi hak dan kebutuhan generasi muda Indonesia. UKS memiliki daya ungkit yang tinggi untuk rnenumbuhkan kesadaran hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik. UKS dapat pula dimanfaatkan untuk menjadi perpanjangan tangan bagi program-program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), gizi, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL), pengobatan, promosi kesehatan, don berbagai upaya kesehatan lain.
Pelaksanaan UKS bertitik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Dukungan upaya kuratif dan rehabilitatif tentu diberikan oleh tenaga kesehatan yang terlibat dalam UKS. UKS dapat didukung atau dibina oleh Puskesmas. Untuk mendukung Puskesmas, Departemen Kesehatan telah mengembangkan konsep Pelayanan Kesehatan Perduli Remaja (PKPR) yang proaktif mendorong ketertibatan dan kemondirian remaja dalort; memelihara dan meningkatkan status kesehatannya. PKPR telah dilaksanakan sedikitnya di 20 propinsi dan akan terus dikembangkan secara bertahap hingga mencakup seluruh Indonesia.
Agar berhasil, pelaksanaan UKS juga harus memperhatikan perkembangon fisik dan psikologis murid sesuai usia dan tingkat pendidikan. Setiap tingkatan pendidikan memiliki kemampuan penyerapan, jenis masalah kesehatan, don jenis perilaku yang harus dibentuk. Untuk anak usia TK/RA dan SD/MI, PHBS dimulai dengan membentuk kebiasaan menggosok gigi dengan benar, mencuci tangan, serta membersihkan kuku dan rambut. Pada tingkat SMP/MT dan SMA/MA murid remaja antara lain berisiko terhadap penyalahgunaan Napza, kehamilan yang tidak diingini, abortus yang tidak aman, penyakit menular seksual, stress, dan trauma, Murid usia remaja perlu dibina agar manjalankan hidup sehat lewat pendidikan ketrampilan kehidupan sehari-hari (life-skill education).
Usaha kesehatan di sekolah bukanlah ranah kerja Departemen Pendidikan Nasional atau Departemen Kesehotan saja, tetapi merupakan upaya terpadu lintas program dan lintas sektor. Diperlukan kerjasama berbagi' program aon sektor terkait untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk PHBS pada anak usia sekolah. Keberhasilannya dapat juga ditentukan oleh dukungan Departemen Pendidikan Nosional, Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri. LSM, swasta dan dunia usaha juga tentu saja dapat berperan sesuai bidang masing-masing.
Menteri Kesehatan atas nama pimpinan Departemen Kesehatan sangat berterirna kasih atas upaya mandiri tanpa kenal lelah untuk kepentingan bersama. Menteri Kesehatan percaya bahwa sekembalinya wakil sekolah-sekolah pemenang LSS ke daerah asal, mereka akan lebih giat membina dan mengembangkon UKS di daerah. "Saya menyampaikan ucapan selamat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh perwakilan para pemenang Lomba Sekolah Sehat baik dari tingkat TK/RA, SD/MI, SLTP/MT dan SMU/SMK/MA atas keberhasilan menjadi pemenang," begitu Menkes menutup sambutannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=2146.
http://www.kapanlagi.com.html.